Walikota Semarang Ita dan Suami Ditahan, Ini Penampakannya

BeritaNasional.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita) dan suaminya, Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah Alwin Basri.
Keduanya diamankan atas dugaan keterlibatan dalam tiga kasus korupsi di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Penahanan dilakukan setelah mereka menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK.
Berdasarkan pantauan Beritanasional.com, Ita dan Alwin keluar dari ruang penyidikan sekitar pukul 16.39 WIB, mengenakan rompi oranye khas tahanan KPK, masker berklir putih serta tangan bergelang borgol.
Menurut Wakil Ketua KPK Ibnu Basuki Widodo, pasangan suami istri itu diduga terlibat dalam kasus pengadaan barang dan jasa, gratifikasi, serta pemerasan di lingkungan Pemkot Semarang.
"Sejak menjabat sebagai Wali Kota Semarang, HGR dan AB telah menerima sejumlah uang," ujar Ibnu dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih, Rabu (19/2/2025).
Salah satu sumber dana yang diterima berasal dari fee pengadaan meja dan kursi fabrikasi SD pada Dinas Pendidikan Kota Semarang Tahun Anggaran 2023.
Ibnu menegaskan tindakan tersebut melanggar Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 69 Tahun 2010 dan PP Nomor 9 Tahun 1980 tentang Hak Keuangan Kepala Daerah. Oleh sebab itu, mereka dijerat dengan pasal terkait pengadaan barang dan jasa serta gratifikasi.
"Menetapkan HGR dan AB sebagai tersangka tindak pidana korupsi terkait pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi sebagaimana diatur dalam UU Nomor 31 Tahun 1999 jo. UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi serta Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP," jelasnya.
Ditahan di Rutan KPK Jakarta Timur
Agar penyidikan berjalan lebih efektif, Ita dan Alwin akan ditempatkan di Rutan KPK Jakarta Timur selama 20 hari, terhitung sejak 19 Februari hingga 10 Maret 2025.
"HGR dan AB ditahan di Rutan KPK Jakarta Timur selama 20 hari guna mempermudah penyidikan," tandas Ibnu.
8 bulan yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu