Warga Demo Tolak RDF Rorotan, Pramono: Saya Tidak Menghindar

BeritaNasional.com - Warga dari Jakarta Utara, Jakarta Timur, hingga Bekasi melakukan aksi unjuk rasa di depan fasilitas pengolahan sampah RDF Rorotan, Jakarta Utara pada Jumat (20/3/2025) kemarin.
Mereka melakukan demo karena terganggu akan bau tak sedap yang dihasilkan RDF Rorotan.
Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan, aksi unjuk rasa merupakan hak warga yang harus dihormati.
“Saya tahu bahwa akan ada demo, dari beberapa hari yang lalu, saya tetap datang (ke RDF Rorotan),” kata Pramono di Jakarta Selatan, dikutip Sabtu (21/3/2025).
Meksi demikian, Pramono berujar bahwa dia tak menghindar dari hal tersebut. Bahkan, dia sempat mengundang warga untuk berdialog ketika berkunjung ke RDF Rorotan.
“Bahkan kami yang kemudian mengundang (warga) untuk dialog kemarin di Rorotan. Nah nanti setelah ada perbaikan kami, saya akan sampaikan,” ujar Pramono.
Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta sebetulnya telah menghentikan sementara uji coba operasional RDF Rorotan karena menimbulkan bau yang tak sedap.
Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung usai menjinjau ke lokasi pada Kamis (20/3/2025) kemarin.
Pramono mengatakan, bau yang muncul akibat RDF disebabkan karena adanya sejumlah peralatan yang belum beroperasi maksimal. Oleh karenanya, dia meminta perbaikan dilakukan dalam waktu satu pekan sebelum pengolahan sampah alias commisioning dilakukan kembali.
"Jadi kontraktornya tadi menyampaikan dalam satu minggu ini mereka akan mempersiapkan dan saya sudah meminta jangan commisioning kalau ini belum terpasang," kata Pramono di Rorotan, Jakarta Utara, Kamis (20/3/2025).
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, pihaknya belum menentukan sampai kapan batas waktu penghentian sementara operasional RDF.
Namun, pihak pengelola diberikan waktu satu pekan untuk memperkirakan kapan proses penyiapan RDF Rorotan akan selesai.
"Tadi pihak kontraktor menyampaikan bahwa dalam waktu satu minggu mereka akan melakukan penghitungan dulu. Jadi nanti akan keluar timeline kira-kira penundaannya sampai kapan. Jadi kita nunggu satu minggu ini," kata Asep.
Adapun penghentian operasional RDF Rorotan sudah dilakukan sejak Senin lalu. Setidaknya, diperlukan dua peralatan untuk menghilangkan bau, yakni back filter dan deodorizer.
"Tidak ada operasi. Memang tidak ada operasi dari hari Senin kemarin itu tidak ada operasi lagi," ujar Asep.
"Dan nanti kami baru akan operasikan setelah back filter maupun deodorizer tadi sudah terpasang dengan baik. Dan sudah kami yakinkan bahwa itu tidak lagi ada dampaknya (bau)," tambahnya menandasi.
9 bulan yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 23 jam yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 19 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu