AS Akan Mundur dari Negosiasi Rusia-Ukraina jika Tak Ada Upaya Konkret Akhiri Konflik

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Rabu, 30 April 2025 | 15:30 WIB
Perang Ukraina-Rusia (Foto/Atlantic Council)
Perang Ukraina-Rusia (Foto/Atlantic Council)

BeritaNasional.com - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan, pemerintahnya akan mundur sebagai penengah perundingan damai Rusia dan Ukraina kecuali para pihak yang berperang memberikan "proposal konkret" untuk mengakhiri konflik.

Juru Bicara Kemenlu AS Tammy Bruce mengatakan, Menlu Marco Rubio mengatakan kepadanya, "Kita sekarang berada pada saat proposal konkret perlu disampaikan oleh kedua pihak tentang cara mengakhiri konflik ini."

"Bagaimana kita melangkah dari sini adalah keputusan yang sekarang berada di tangan presiden (Donald Trump). Jika tidak ada kemajuan, kami akan mundur sebagai mediator dalam proses ini," kata Bruce.

Ancaman tersebut dikatakan lebih dari seminggu lalu oleh para pejabat senior, termasuk Trump, Rubio dan Wakil Presiden JD Vance, sementara pemerintah AS terus menekan Kiev dan Moskow agar menyetujui gencatan senjata.

Rusia secara sepihak menyatakan, gencatan senjata tiga hari selama 8-10 Mei untuk mempersiapkan peringatan kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman pada Perang Dunia Kedua.

Sementara Trump dan presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tetap menyerukan penghentian permanen untuk permusuhan.

"Sekarang, sekali lagi, ada upaya manipulasi entah kenapa, semua orang seolah-olah harus menunggu sampai 8 Mei sebelum menghentikan tembakan. Hanya untuk memberikan Putin keheningan demi paradenya," kata Zelensky.

"Kami menghargai kehidupan manusia, bukan parade. Itulah sebabnya kami percaya bahwa tidak ada alasan untuk menunggu sampai 8 Mei," tambah pemimpin Ukraina itu.

Zelensky menekankan bahwa setiap gencatan senjata tidak boleh bersifat sementara tetapi langsung, penuh dan tanpa syarat, setidaknya selama 30 hari untuk memastikan itu aman dan dijamin.

Sumber: Antarasinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: