Demi Kesehatan Jemaah Haji, Setiap Makanan Diuji Sebelum Disajikan

BeritaNasional.com - Kualitas makanan bagi jemaah haji tidak hanya dinilai dari kandungan gizinya semata, tetapi juga mencakup aspek kebersihan, cita rasa, serta ketepatan waktu penyajian. Seluruh aspek tersebut menjadi bagian penting dalam menjaga kesehatan para jemaah selama menjalankan ibadah haji.
Tanggung jawab untuk memastikan standar tersebut dipenuhi berada di tangan petugas kesehatan haji, khususnya yang bertugas di bidang sanitasi dan keamanan pangan (food security). Mereka memiliki peran krusial dalam melakukan pengawasan dan penilaian agar makanan yang disajikan tetap aman, sehat, dan sesuai kebutuhan para jemaah.
"Setiap hari, kami menerima sampel makanan dari katering-katering yang ada di Makkah, yang bertugas menyediakan konsumsi bagi para jemaah haji," ujar salah satu petugas kesehatan Ramlah Ritawati,vdi Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah sebagaimana dikutip dari Kemenag RI, Kamis (22/5/2025).
Menurutnya, pemeriksaan dilakukan untuk memastikan keamanan dan kelayakan makanan sebelum didistribusikan ke jemaah.
"Kami datang bersama tim untuk memastikan, apakah makanan itu masih layak didistribusikan atau harus ditarik. Distribusi bisa ditunda sampai perbaikan dilakukan,” tambahnya.
“Pagi ini kami menerima sampel makanan dari katering. Ada nasi, sayur, dan lauk, hari ini lauknya ikan. Menu sudah ditentukan, lengkap dengan jadwal distribusinya,” lanjutnya.
Ramlah menjelaskan bahwa pemeriksaan dilakukan melalui beberapa tahap, yakni pengecekan warna makanan, rasa, serta kematangan bahan pangan.
Jika ditemukan makanan yang tidak sesuai, seperti bau, basi, atau belum matang, Ramlah menegaskan bahwa tim akan segera mencatat temuan, berkoordinasi dengan PPIH bagian konsumsi, serta melakukan klarifikasi langsung ke pihak katering. Selain kualitas, waktu konsumsi makanan juga menjadi perhatian penting.
“Misalnya makan siang hanya boleh dikonsumsi dari pukul 12.00 hingga 16.00. Jika makanan melewati waktu yang ditentukan, walaupun masih ada di meja konsumsi, maka tidak boleh dikonsumsi. Petugas harus menginformasikan kepada jemaah agar tidak mengonsumsinya,” tegas Ramlah.
Dengan pemeriksaan yang ketat ini, diharapkan seluruh jemaah haji Indonesia mendapatkan makanan yang aman, sehat, dan layak konsumsi, sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah haji.
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
GALERI | 13 jam yang lalu