Penulisan Sejarah Ulang, Djarot PDIP Minta Fakta Sejarah Tak Ditutup-tutupi

BeritaNasional.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengingatkan bahwa penulisan ulang sejarah yang akan dilakukan pemerintah perlu sesuai dengan fakta sejarah. Jangan hanya menjadi sejarah yang ditulis pemenang.
"Maka dari pada itu penulisan sejarah itu tolong bener-benar sesuai dengan fakta sejarah bukan his story bukan story mereka yang menang tapi betul betul story cerita perjuangan bangsa kita ini," kata Djarot Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (1/6/2025).
Menurut Djarot, jangan sampai ada sejarah yang ditutupi. Ia meminta penulisan sejarah harus transparan.
"Janganlah kemudian sejarah itu ditutup-tutupi, janganlah sejarah itu disimpang-sampingkan maka kita harus bener bener ketika ada penulisan sejarah itu harus dilajukan dengan terbuka dengan terbuka," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menjelaskan alasan pemerintah akan menuliskan ulang sejarah. Salah satu alasan utamanya adalah membebaskan dari bias kolonial.
"Pertama adalah menghapus bias kolonial dan menegaskan perspektif Indonesiasentris. Apalagi, sekarang ini kita 80 tahun Indonesia merdeka. Sudah saya kira waktunya kita memberikan satu pembebasan total dari bias kolonial ini dan menegaskan perspektif Indonesia sentris," ujar Fadli saat rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025).
Selain itu, penulisan sejarah dimaksudkan untuk menjawab tantangan hari ini dan globalisasi serta untuk membentuk identitas nasional yang kuat.
"Lalu, menegaskan otonomi sejarah, sejarah otonom," jelas Fadli.
Penulisan ulang sejarah dinilai penting untuk memberikan relevansi kepada generasi muda. Serta memperkuat identitas keIndonesiaan.
"Dan, reinventing indonesian identity," kata Fadli.
HUKUM | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 15 jam yang lalu