Khutbah Anies Maknai Idul Adha: Bukan Sekadar Daging, tetapi Semangat Kurban untuk Keadilan Sosial

Oleh: Bachtiarudin Alam
Jumat, 06 Juni 2025 | 09:22 WIB
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkutbah setelah melaksanakan salat Idul Adha di Masjid Agung Al Azhar. (BeritaNasional/Bachtiarudin Alam)
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkutbah setelah melaksanakan salat Idul Adha di Masjid Agung Al Azhar. (BeritaNasional/Bachtiarudin Alam)

BeritaNasional.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turut memberikan pesan kepada masyarakat dalam memaknai momentum Hari Raya Idul Adha dalam menumbuhkan semangat berkurban untuk keadilan sosial.

Pesan itu disampaikan Anies saat menjadi khatib dalam khutbahnya yang bertema Kurban, Kota, dan Agenda Keadilan dalam ibadah salat Idul Adha 1446 Hijriah di Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta.

“Hari ini, di Idul Adha yang mulia ini, mari kita pulang dengan membawa tidak hanya daging kurban, tetapi juga semangat berkurban untuk keadilan sosial,” kata Anies pada Jumat (6/6/2025).

Pesan itu dikutip Anies dalam memakai Al Quran, Surat Al-Hajj ayat 37 ‘Allah tidak akan menerima daging-daging dan darah-darah hewan kurban mereka, akan tetapi yang Allah terima adalah ketakwaan dari kalian’.

Dari ayat itu, Anies memberikan pesan bahwa ketakwaan yang semestinya bukan sekedar menunaikan ketaatan dalam ritual, tetapi juga kepekaan sosial sebagaimana kodrat manusia.

“Ketakwaan yang menimbulkan kesadaran bahwa kita tidak bisa khusyuk salat Subuh. Sementara kita tahu tetangga kita semalam tidur kelaparan,” ujarnya.

“Ketakwaan yang memantik kegelisahan melihat anak-anak kaum tak punya terpaksa mengamen di perempatan, sementara anak kita bersekolah di tempat terbaik,” tambahnya.

Karena itu, Anies mengajak umat muslim untuk memaknai kurban sebagai bagian dari keikhlasan melepaskan sesuatu yang kita cintai untuk sesuatu yang lebih dicintai Allah, dengan tegaknya keadilan dan kesejahteraan bersama.

“Mari, kita jadikan Idul Adha tahun ini sebagai momentum kembali memulai. Mulai dari lingkungan terdekat kita. Mulai dari hal-hal kecil yang bisa kita lakukan. Karena perubahan besar selalu dimulai dari langkah-langkah kecil yang konsisten,” imbuhnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: