Polri Diminta Segera Tangkap Pelaku Kekerasan terhadap Anak yang Ditelantarkan di Kebayoran Lama

Oleh: Bachtiarudin Alam
Sabtu, 14 Juni 2025 | 15:00 WIB
Ilustrasi tersangka (Foto/Freepik)
Ilustrasi tersangka (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta agar polisi bisa segera mengungkap kasus dugaan kekerasan dialami anak MK (7) yang sebelumnya ditelantarkan di Pasar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Komisioner KPAI, Kawiyan mengatakan bahwa terungkap kasus dugaan kekerasan terhadap MK sangat penting sebagai bentuk hadirnya negara yang telah menjamin perlindungan kepada seluruh anak İndonesia.

“Pengungkapan kasus penelantaran MK sangat penting bagi anak-anak Indonesia, bahwa anak punya hak untuk dilindungi,” kaya Kawiyan dalam keteranganya, dikutip Sabtu (14/6/2025).

Sebab, Kawiyan dari hasil koordinasi belum dapat informasi yang memadai dari Bareskrim Polri yang tengah menyelidiki kasus ini. Dia pun berharap agar kasus ini bisa segera terungkap dan pelaku diadili sebagaimana hukum yang berlaku.

“Sampai saat ini pihak Bareskrim Polri belum banyak mendapatkan informasi untuk dapat mengungkap kasus kekerasan dan penelantaran tersebut. Karena itu, penting sekali agar Ananda MK segera dapat disembuhkan dan agar sehat kembali,” ujarnya.

Karena, lanjut Kawiyan, kasus seperti MK mungkin saja sebagai satu dari jutaan anak Indonesia yang seharusnya memperoleh hak-haknya serta terlindungi dari berbagai tindak kekerasan dan diskriminasi. 

“Begitu juga dengan anak-anak yang masih kurang beruntung lainnya harus diberikan hak-haknya yang sama,” tegasnya.

Disisi lain Kawiyan mengungkap hasil kunjungan langsungnya ke Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur tempat MK kini menjalani perawatan. Di sana, proses penyembuhan masih dilakukan dibarengi penguatan psikologi.

Karena terdapat bekas luka bakar di wajah MK, tangan kanan yang patah masih dibungkus dengan gips. Bahkan, seorang perawat sempat menceritakan tangan MK yang patah tersebut sempat terlihat tulangnya. 

“MK tidak mengeluarkan kata-kata utuh yang dapat ditangkap maknanya, ia lebih sering mengeja seperti orang mengaji alif-ba-ta-sa. Sesekali mengucapkan kata-kata yang juga tidak dapat kami tangkap makna utuhnya,” tuturnya.

“Namun demikian, secara fisik sudah ada perkembangan yang menggembirakan dibandingkan ketika baru dipindahkan dari Puskesmas di Kebayoran Lama,” sambung dia.

Kawiyan pun berharap MK akan berangsur-angsur sembuh sehingga dapat menikmati masa tumbuh-kembang seperti anak-anak pada umumnya. Karena, sudah saatnya anak-anak Indonesia menikmati konstitusi negara yang sangat melindungi anak. 

“Kami mohon doa kepada masyarakat agar MK segera sembuh sehingga dapat diajak bicara dan memberikan informasi terkait kekerasan yang dialaminya dan dapat mengungkap siapa pelakunya,” tuturnya.

Sebelumnya, Polisi masih berupaya menelusuri keberadaan orang tua dari anak MK (7) yang ditemukan terlantar dalam kondisi memprihatinkan di lorong Pasar Kebayoran Lama, Rabu (11/6/2025).

“Masih terus ditelusuri terkait orang tuanya,” kata Dirtipid PPA-PPO Bareskrim Polri, Brigjen Nurul Azizah saat dihubungi, Kamis (12/6/2025).

Sejalan dengan itu, Nurul menyatakan pihaknya masih fokus untuk proses pemulihan dari MK. Hal itu mengingat, MK adalah satu-satunya sumber yang bisa menjadi petunjuk dalam penyelidikan kasus ini.

“Ini yang sedang kita gali, karena sumber informasi hanya dari anak dan itu tentu tidak mudah. Mengingat kondisi dan lain-lain masih banyak dilakukan pemeriksaan terhadap kondisi kesehatannya,” jelasnya.

“Jadi mohon bersabar ya. Kita tetap fokus untuk pemulihan dan pendamingan tanpa meninggalkan proses penegakan hukum,” tambah dia.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: