Ini Prakiraan Cuaca 2 Hari ke Depan, NTB Perpotensi Karhutla

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Selasa, 17 Juni 2025 | 22:36 WIB
Banjir rob terjadi di Pati Jawa Tengah. (BeritaNasional/BNPB)
Banjir rob terjadi di Pati Jawa Tengah. (BeritaNasional/BNPB)

BeritaNasional.com -  Sejumlah provinsi di Indonesia diprakirakan masih akan mengalami cuaca bervariasi dalam dua hari ke depan, dengan potensi hujan intensitas ringan hingga lebat di beberapa wilayah.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menerangkan pada 18 dan 19 Juni 2025, hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Sumatera bagian barat seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. 

Kondisi serupa juga diprediksi terjadi di sebagian wilayah Jawa, khususnya Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, terutama pada sore hingga malam hari.

"Di wilayah Kalimantan, hujan dengan intensitas sedang diprakirakan terjadi di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur, dengan potensi hujan lebat di daerah-daerah hulu sungai," jelasnya, Selasa (17/6/2025).

Sementara itu, wilayah Sulawesi seperti Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan juga diprediksi mengalami hujan ringan hingga sedang, terutama di wilayah pesisir dan pegunungan. Wilayah Maluku dan Papua, terutama Papua Barat dan Papua bagian pegunungan, diperkirakan mengalami hujan sedang hingga lebat dengan potensi cuaca ekstrem bersifat lokal.

Sebaliknya, beberapa wilayah Indonesia bagian selatan seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), Bali, dan sebagian Nusa Tenggara Barat (NTB) diprakirakan cenderung cerah berawan hingga berawan, dengan suhu udara yang cukup tinggi dan kelembapan yang rendah, sehingga berpotensi meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla). 

"Di daerah-daerah tersebut, angin timuran kering mulai mendominasi dan menyebabkan penurunan peluang hujan"

Lebih lanjut ia mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan serta kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang, terutama di wilayah-wilayah yang diprediksi mengalami hujan lebat.

"Monitoring Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan saluran air, selokan, anak sungai hingga aliran irigasi diharapkan dapat dilakukan secara berkala," ungkapnya.

Kemudian untuk wilayah lereng gunung dan tebing juga harus mendapat perhatian khusus agar potensi gerakan tanah, tanah longsor dapat diminimalisir.

Selanjutnya untuk potensi karhutla, patroli titik api dan pemadaman dini di wilayah rawan muncul titik api perlu ditingkatkan. Jalur evakuasi, logistik, dan sarana penanganan darurat harus dipastikan dalam kondisi siap pakai.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: