Iran Pertimbangkan Tutup Selat Hormuz Pasca Serangan AS ke Fasilitas Nuklir

BeritaNasional.com - Parlemen Iran menyatakan dukungan atas usulan penutupan Selat Hormuz bagi lalu lintas militer, menyusul serangan udara Amerika Serikat terhadap tiga fasilitas nuklir di negara itu.
Hal ini disampaikan oleh Mayor Jenderal Esmaeil Kowsari, anggota Komisi Keamanan Nasional Parlemen Iran, pada Minggu (22/6/2024).
"Parlemen menyepakati bahwa Selat Hormuz harus ditutup," ujar Kowsari dalam pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah, Press TV.
Selat Hormuz merupakan jalur pelayaran strategis dan menjadi salah satu titik pengiriman minyak terpenting di dunia. Penutupan wilayah ini berpotensi besar memicu ketegangan geopolitik dan mengganggu stabilitas energi global.
Meski begitu, Kowsari menegaskan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi, lembaga tertinggi yang mengatur kebijakan keamanan negara Iran.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi bahwa pihaknya telah melancarkan serangan terhadap tiga situs nuklir Iran yang terletak di Fordo, Natanz, dan Isfahan.
Langkah ini disebut sebagai bagian dari respons atas eskalasi konflik yang terjadi sejak 13 Juni, ketika serangan militer yang didukung AS dan Israel mulai meningkat terhadap Iran.
Sebagai balasan, Iran meluncurkan serangan misil ke wilayah Israel. Otoritas Israel menyatakan sedikitnya 25 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan tersebut.
Di pihak Iran, Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa serangan udara Israel telah menewaskan 430 orang dan melukai lebih dari 3.500 warga sejauh ini.
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 20 jam yang lalu
HUKUM | 23 jam yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
HUKUM | 16 jam yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu