Dikira Belanja Besar Sampai Rp 25 Juta, Ibu di Pamulang Malah Tipu Pegawai Indomaret

Oleh: Bachtiarudin Alam
Rabu, 25 Juni 2025 | 18:34 WIB
Ilustrasi TKP (Foto/Pixabay)
Ilustrasi TKP (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Video viral memperlihatkan seorang ibu yang diduga melakukan modus penipuan terhadap pegawai Indomaret dengan berbelanja sembako hingga puluhan juta di kawasan Pamulang, Kota Tangerang, Banten. 

Seperti dikutip akun Instagram @infojabodetabek24_, memperlihatkan narasi pegawai minimarket yang merasa awalnya merasa senang karena ada pembeli hendak memborong dagangan sembako.

“Mau nangis ini barang udah disiapin, angkat-angkat barang ternyata cuma buat kecok bikin kita sibuk,” tulis keterangan dalam video.

Kejadian itu terjadi pada Senin (23/6/2025) malam, ketika ibu tersebut datang dengan seorang anak yang awalnya hendak meminta top-up saldo Shopee Rp 500 ribu dan SeaBank Rp 500 ribu.

Awalnya sesuai SOP, pegawai meminta agar pembayaran dilakukan di awal. Namun, si ibu bersikeras ingin membayar seluruhnya sekaligus, bersama sembako senilai Rp 25 juta untuk kegiatan sosial.

Namun saat hendak membayar menggunakan pembayaran digital mengalami kendala. Hingga akhirnya si ibu memakai dalih akan mengambil uang di ATM, saat diminta untuk meninggalkan jaminan yang bersangkutan malah marah

"Yaelah, rumah gue di situ. Nggak percaya banget sama gue,” kata si ibu dalam narasi unggahan tersebut.

Alhasil setelah membiarkan ibu tersebut pergi dengan belanjaan yang berserakan di lantai minimarket. Hingga larut malam yang bersangkutan tidak kunjung kembali melunasi sembako Rp 25 juta yang telah diambil.

“Adapun kerugian yang dialami toko meliputi top-up Shopee Rp 500.000, top-up SeaBank Rp 500.000, serta 3 botol parfum Scarlett yang telah dimasukkan ke dalam tas oleh pelaku sebelum pergi,” tulisnya.

Atas kejadian ini, Kanit Reskrim Polsek Pamulang, AKP Fathurrozi membenarkan pihaknya telah mengetahui kejadian tersebut. Namun dari pihak Indomaret belum membuat laporan resmi kepada polisi.

“Indomaret belum membuat laporan kebetulan ke kita, tapi anggota lagi cek ke TKP. Nanti kebenarannya setelah cek TKP baru bisa kita jawab. Artinya sudah diarahkan oleh anggota untuk membuat laporan polisi,” jelas Fathurrozi saat dikonfirmasi, Rabu (25/6/2025).

Sementara terkait dengan narasi kabar si ibu yang sudah sering melakukan penipuan serupa, Fathurrozi menyatakan itu akan didalami seiring proses penyelidikan yang masih berjalan. 

“Oh nanti dikembangin lagi, pasti dikembangkan kemana-mana. Makanya kita kan harus ada dasar laporan dulu, laporan masyarakat tertulis, nanti baru kita kembangkan dong pastinya. Nanti ada kerugian kerugian dari pihak mana aja silahkan datang, kita kembangkan,” tuturnya.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: