IMF Gelontorkan Dana Rp 5,9 Triliun untuk Pemulihan Ekonomi Ghana

BeritaNasional.com - Dana Moneter Internasional (IMF) menggelontorkan bantuan finansial USD 367 juta (sekitar Rp 5,9 triliun) kepada Ghana. Pencairan ini dilakukan setelah Dewan Eksekutif IMF menyetujui peninjauan keempat atas reformasi ekonomi yang sedang dijalankan oleh negara Afrika Barat tersebut.
Dilansir dari Xinhua News pada Selasa (8/7/2025), dengan persetujuan ini, total dana yang telah diterima Ghana dari IMF di bawah program reformasi yang didukung senilai USD 3 miliar sejak Mei 2023 kini mencapai sekitar USD 2,3 miliar (sekitar Rp 37 triliun). Dana ini diharapkan dapat memperdalam pemulihan ekonomi Ghana yang sempat terpuruk.
IMF dalam rilis persnya pada Senin menyebutkan bahwa pemerintah baru Ghana telah mengambil langkah-langkah signifikan untuk mengatasi dampak fiskal yang melambat pada tahun 2024.
Hal ini penting untuk memastikan program fiskal tetap pada jalurnya, termasuk target surplus fiskal primer sebesar 1,5 persen dari PDB pada tahun 2025.
Meski demikian, IMF mendesak pemerintah Ghana untuk terus menjaga integritas kebijakan fiskalnya. Ini berarti Ghana perlu terus berupaya memperkuat administrasi pendapatan, meningkatkan manajemen keuangan publik, dan memperbaiki tata kelola perusahaan milik negara.
Selain itu, Ghana juga didorong untuk mengatasi tantangan yang masih ada di sektor energi dan kakao.
Indikator Ekonomi Membaik
Beberapa indikator ekonomi Ghana menunjukkan perbaikan signifikan. Inflasi utama, yang sempat mencapai rekor tertinggi 54,1 persen pada Desember 2022, kini berhasil ditekan hingga 13,7 persen pada Juni.
Tak hanya itu, perekonomian Ghana juga menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 5,3 persen pada kuartal pertama.
Meski demikian, bank sentral Ghana memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pinjaman di angka 28 persen pada pertemuan Mei 2025.
Ghana, sebagai eksportir kakao, emas, dan minyak mentah, memulai reformasi yang didukung IMF selama 36 bulan pada Mei 2023.
Langkah ini diambil untuk mengatasi berbagai masalah ekonomi serius, termasuk utang publik yang membengkak, kemerosotan fiskal yang tinggi, inflasi yang melonjak, dan ketidakstabilan nilai tukar mata uang. Diharapkan, bantuan dan reformasi ini akan membawa Ghana menuju pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 13 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu