Pemerintah Dorong Riset Ekonomi Digital untuk Wujudkan Visi Indonesia Digital 2045
Indonesiaglobe.id - Pemerintah mendorong aktivitas riset dan pengembangan bidang ekonomi digital untuk mewujudkan Visi Indonesia Digital 2045.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, mengatakan upaya itu menjadi komitmen agar ekosistem ekonomi digital nasional bisa tumbuh dan berkembang.
"Upaya mendorong aktivitas riset dan pengembangan untuk menghadirkan efektivitas dan efisiensi teknologi bagi pelaku ekonomi digital ini penting sekali, R&D ini saya kira salah satu aspek kunci bagi ekonomi digital untuk bisa bertumbuh dan berkembang," kata Wamen Nezar dalam Digital Economy Dialogue: Social Impact & Adoption in the Digital Economy di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, dikutip dari keteranganya, Kamis (28/03/2024).
Wamen Nezar menyatakan Pemerintah juga berupaya mengoptimalkan riset dan inovasi untuk solusi startup lokal dan akses informasi strategis guna mendukung pembangunan nasional.
Oleh karena itu, Wamenkominfo menekankan arti penting peningkatan perlindungan merek terhadap produk yang dihasilkan dan perlindungan paten terhadap inovasi ataupun invensi teknologi.
“Lalu adopsi teknologi digital juga harus ditingkatkan di sektor-sektor prioritas seperti manufaktur, pertanian, logistik, dan keuangan,” ucapnya.
Menurut Wamen Nezar, Pemerintah terus berusaha menggalakkan pendanaan dan investasi pada ekonomi digital karena saat ini persentase pengeluaran PDB untuk sektor TIK di Indonesia masih rendah dibandingkan negara lain.
Wamenkominfo mengungkapkan proyeksi ekonomi digital Indonesia pada 2024 akan menyumbang hingga 4,6 persen dari produk domestik bruto. Namun, nilai tersebut masih relatif kecil jika dibandingkan dengan negara-negara maju.
"Masih kecil kalau kita bandingkan dengan kontribusi ekonomi digital di sejumlah negara maju, semisal Amerika atau negara-negara Eropa dan juga China yang rata-rata sudah di atas 40 dan 50 persen lebih sumbangan ekonomi digitalnya kepada produk domestik bruto," jelasnya.
Namun, Wamen Nezar optimistis jika ekonomi digital nasional akan berkembang pesat. Menurutnya, penerapan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
"Penerapan digital financial services di Indonesia seperti adopsi Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS turut berkontribusi pada perkembangan ekosistem ekonomi digital kita," tegasnya.
Wamenkominfo Nezar menambahkan berkat QRIS, Indonesia menjadi kekuatan utama pembayaran digital di Asia Tenggara dengan proyeksi pertumbuhan nilai pasarnya mencapai USD760 Miliar pada 2030.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu