Kasus Kebarakan di Jakarta Selama Ramadhan 2024 Menurun Dibanding Tahun Lalu

Oleh: Lydia Fransisca
Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB
ILustrasi kebakaran. (Foto/freepik)
ILustrasi kebakaran. (Foto/freepik)

BeritaNasional.com - Jumlah kasus kebakaran di Jakarta sepanjang Ramadan 2024 atau pada 12 Maret hingga 9 April 2024 menurun dibandingkan tahun lalu.

Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI, Jakarta Satriadi Gunawan, mengatakan frekuensi kasus kebakaran selama Ramadan mengalami penurunan sekitar empat persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

"Selama Ramadan telah terjadi 144 kasus kebakaran atau turun dari tahun lalu yang berjumlah 150 kejadian," kata Satriadi kepada wartawan, Jumat (25/4/2024). 

Satriadi berujar, Jakarta Timur menjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi yakni sebanyak 41 kejadian. 

Wilayah selanjutnya adalah Jakarta Barat dengan 33 kejadian, Jakarta Selatan 32 kejadian serta 19 kejadian di Jakarta Pusat dan Jakarta Utara. 

Adapun untuk faktor dugaan penyebab kebakaran, korsleting listrik masih menjadi pemicu tertinggi dengan 90 kasus. 

Selanjutnya adalah akibat gas 17 kasus, rokok enam kasus, membakar sampah tiga kasus, lilin satu kasus, dan lainnya 27 kasus. 

Rincian objek yang terbakar selama periode ini terdiri dari bangunan perumahan 46 kejadian, instalasi luar gedung 36 kejadian, bangunan umum, dan perdagangan 26 kejadian.

"Sisanya kendaraan 20 kejadian, lapak empat kejadian, bangunan industri dua kejadian, tumbuhan dua kejadian, sampah dua kejadian dan lain-lain enam kejadian," ujar Satriadi.

Satriadi mengungkapkan, penurunan kejadian kebakaran di Jakarta selama Ramadan dikarenakan upaya sosialisasi pencegahan kebakaran yang dilakukan secara masif. 

“Saya mengapresiasi seluruh Satuan Tugas (Satgas) Gulkarmat Kelurahan dan Kepala Sektor Gulkarmat Kecamatan yang rutin melakukan sosialisasi," ucap Satriadi.

Ia memaparkan, bentuk sosialisasi yang digencarkan jajarannya seperti stikerisasi pencegahan, woro-woro imbauan, dan edukasi di lingkungan rumah tinggal serta publikasi konten iklan layanan masyarakat. 

“Kini kita tidak hanya menunggu kebakaran datang. Tapi melakukan upaya preventif untuk mencegah kebakaran,” kata Satriadi.

"Kami mengajak warga terus meningkatkan kewaspadaan diri terhadap bahaya kebakaran. Apabila terjadi kebakaran, warga diimbau melapor dengan menghubungi layanan Jakarta Siaga 112," tambahnya.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: