Pertemuan Jokowi dengan Sekjen OECD, Bahas Aksesi Indonesia Menjadi Anggota Penuh

Oleh: Imantoko Kurniadi
Rabu, 29 Mei 2024 | 09:00 WIB
Presiden Jokowi menerima Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)
Presiden Jokowi menerima Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)

BeritaNasional.com - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menerima kunjungan Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), Mathias Cormann, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (28/05/2024). Pertemuan ini membahas kelanjutan proses aksesi Indonesia untuk menjadi anggota penuh OECD.

"Ini adalah pertemuan kedua antara Presiden Joko Widodo dan Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann terkait proses aksesi Indonesia, setelah pertemuan pertama pada Agustus 2023. Tujuan pertemuan ini adalah untuk memberikan informasi terbaru mengenai proses aksesi dan langkah-langkah yang perlu diambil oleh pemerintah Indonesia," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Airlangga menyampaikan bahwa Presiden Jokowi telah mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 17 Tahun 2024 tentang Pembentukan Tim Nasional Persiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia dalam OECD. Tim ini terdiri dari pengarah, pelaksana, dan sekretariat, dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dengan dukungan Menteri Keuangan dan Menteri Luar Negeri. Berdasarkan arahan Presiden, tim ini berkomitmen untuk mencapai keanggotaan penuh dalam tiga tahun.

"Presiden menyampaikan bahwa kita akan membentuk tim khusus dan mendorong agar aksesi OECD ini terintegrasi dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Indonesia," ujar Airlangga.

Airlangga juga memastikan bahwa Indonesia akan melakukan segala yang diperlukan untuk meraih keanggotaan penuh OECD, termasuk menyusun initial memorandum dalam 250 hari ke depan.

Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan bahwa OECD akan melakukan survei terhadap kondisi ekonomi Indonesia. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas investasi di Indonesia sehingga setara dengan negara-negara anggota OECD lainnya.

"Ini merupakan bentuk dukungan OECD untuk meningkatkan iklim investasi dan membantu Indonesia menjadi negara yang setara dengan anggota OECD lainnya dalam hal pengembangan regulasi, sehingga investor merasa nyaman berinvestasi di Indonesia," tambahnya.

Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, berharap penyusunan initial memorandum yang merupakan salah satu syarat keanggotaan penuh Indonesia dalam OECD dapat menggambarkan reformasi ekonomi yang telah dilakukan oleh Indonesia.

"Kita berharap initial memorandum ini dapat menjadi alat bagi Indonesia untuk menunjukkan kepada dunia tentang reformasi ekonomi yang telah dilakukan. Saya yakin bahwa keanggotaan Indonesia akan menjadi kebanggaan tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga bagi OECD," pungkas Suahasil.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: