Menag Yaqut Tepis Isu soal Penyalahgunaan Alokasi Kuota Tambahan Haji

Oleh: Tarmizi Hamdi
Sabtu, 22 Juni 2024 | 10:00 WIB
Menag Yaqut Cholil Qoumas. (Foto/Kemenag)
Menag Yaqut Cholil Qoumas. (Foto/Kemenag)

BeritaNasional.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menanggapi isu soal penyalahgunaan kuota tambahan pada operasional ibadah haji tahun ini.

Yaqut menegaskan tidak ada penyalahgunaan dalam pemanfaatan kuota tambahan. Dia menjelaskan kuota haji Indonesia tahun ini mencapai 221 ribu jemaah. 

“Tidak ada penyalahgunaan kuota tambahan. Itu prinsipnya,” tegas Menag di Madinah pada Jumat (21/6/2024) yang dikutip dari laman Kemenag.

Jumlah ini terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Selain itu, Indonesia mendapat 20 ribu kuota tambahan yang kemudian dibagi masing-masing 10 ribu untuk jemaah haji reguler dan 10 ribu untuk jemaah haji khusus.

“Kami tidak menyalahgunakan dan insya Allah kami jalankan amanah ini sebaik-baiknya,” sambungnya.

Puncak penyelenggaraan ibadah haji baru saja selesai. Proses Arafah-Muzdalifah-Mina (Armuzna) berjalan lancar. 

Kepadatan di Muzdalifah pada 2023 bisa diantisipasi dengan baik sehingga seluruh jemaah haji sudah diberangkatkan dari Muzdalifah ke Mina pada pukul 07.37 waktu Arab Saudi (WAS).

“Alhamdulillah puncak haji berjalan dengan lancar mulai dari prosesi di Arafah, Muzdalifah hingga Mina, semua berjalan baik dan lancar,” sebutnya.

Hal ini tidak lepas dari penerapan kebijakan smart card atau yang biasa disebut dengan kartu nusuk, dan adanya skema murur pada pendorongan jemaah haji dari Arafah ke Mina.

Murur adalah skema pergerakan jemaah haji dari Arafah, melintas di Muzdalifah (tanpa turun dari bus), dan langsung menuju Mina.

“Saya kira salah satu kunci sukses dan lancarnya perjalanan jemaah haji kita ada pada dua hal ini, nusuk dan murur,” ungkap Menag.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: