Pemprov DKI Luncurkan Platform Pemantau Kualitas Udara

Oleh: Lydia Fransisca
Jumat, 05 Juli 2024 | 14:24 WIB
Polusi udara Jakarta (Foto/Ist)
Polusi udara Jakarta (Foto/Ist)

BeritaNasional.com - Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta meluncurkan platform pemantauan kualitas udara pada Jumat (5/7/2024). Platform ini dapat diakses pada laman udara.jakarta.go.id.

Adapun web ini menunjukkan integrasi data milik pemerintah dan non-pemerintah untuk mewujudkan keterbukaan data kualitas udara di Jakarta.

Kepala Dinas LH DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, platform pemantau kualitas udara ini dibuat sebagai penyempurnaan dari yang sudah ada sebelumnya. Ia pun menegaskan bahwa platform ini telah sesuai dengan standar yang berlaku secara nasional.
 
"Platform ini memudahkan publik untuk mengakses informasi. Semua bisa mengaksesnya melalui website udara.jakarta.go.id menggunakan berbagai gadget," kata Asep.

Asep menjelaskan, website ini menampilkan data dari 31 Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) di Jakarta. Pulugan SPKU ini dimiliki oleh Dinas LH Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), World Resources Institute (WRI) Indonesia, dan Vital Strategies. 

“Jadi kami tidak sembarangan mengintegrasikan SPKU. Data yang ditampilkan merupakan data dari alat pemantau kualitas udara yang memenuhi standar,” tegas Asep.

Tak hanya itu, platform telah sesuai dengan Peraturan Menteri LHK No. 14 Tahun 2020 tentang Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) sebagai indeks kualitas udara yang menjadi acuan secara nasional. 

Bahkan, platform ini juga menyediakan visualisasi data yang menarik dan mudah dipahami, seperti fitur peta interaktif, grafik, dan diagram yang membuat antarmuka platform ini lebih modern dan user-friendly. 

Terdapat pula fitur edukasi dan informasi terkait kualitas udara serta dampaknya terhadap kesehatan. 

Nantinya, warga Jakarta dapat mengetahui langkah-langkah yang perlu diambil saat kualitas udara memburuk dan intervensi apa yang diambil Pemerintah dalam menindaklanjuti kondisi kualitas udara ketika statusnya tidak sehat, sangat tidak sehat, dan berbahaya.

Adapun keunggulan sistem ini adalah memungkinkan warga untuk melihat data historis kualitas udara secara real-time, sehingga dapat memantau tren dan perubahan kualitas udara dari waktu ke waktu. Hal ini penting untuk evaluasi dan perencanaan kebijakan lingkungan yang lebih efektif.

"Dengan data yang tersedia secara terbuka, Warga Jakarta diharapkan lebih sadar dan turut aktif dalam menjaga kualitas udara,” ucap Asep.


 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: