China dan Belarus Mulai Latihan Militer Gabungan

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Selasa, 09 Juli 2024 | 21:00 WIB
Latihan bersama militer China dan Belarusia (Foto/Chinese Ministry of National Defense)
Latihan bersama militer China dan Belarusia (Foto/Chinese Ministry of National Defense)

BeritaNasional.com - China dan Belarus mulai latihan antiterorisme gabungan pada Senin (8/7/2024) di Brest, Belarus. Latihan militer China-Belarus ini akan berlangsung selama 11 hari.

Mengutip Xinhua, kedua negara akan melakukan latihan yang diberi nama Eagle Assault (Serangan Elang), dan tentara dari kedua pihak bersama-sama akan melakukan operasi penyelamatan sandera dan misi kontraterorisme. kata kantor berita pemerintah China.

Bersama-sama, mereka akan mengatasi masalah pendaratan malam hari, mengatasi rintangan air, dan melakukan operasi di daerah padat penduduk.

China dan Belarus sudah beberapa kali melakukan latihan militer bersama, melakukan empat latihan antiterorisme di wilayah kedua negara dari tahun 2011 hingga 2018.

Latihan Eagle Assault berlangsung seiring meningkatnya kerja sama China-Belarus, dengan Belarus menjadi negara terbaru yang bergabung dengan Organisasi Kerja Sama Shanghai yang dipimpin oleh China dan Rusia. Dalam beberapa hari terakhir, Presiden Xi Jinping dan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, juga telah bertemu dengan rekan-rekan mereka dari Belarus.

Para menteri luar negeri dari kedua negara bertemu di Beijing. Menlu China Wang Yi mengatakan, China siap memperdalam pertukaran di tingkat pejabat tinggi, memperkuat sinergi strategis, dan memperdalam kerja sama menyeluruh dengan Belarus untuk memajukan kemitraan strategis yang komprehensif dalam berbagai bidang.

"Kedua negara juga sepakat untuk menentang campur tangan eksternal dan melawan intimidasi sepihak," kata media Pemerintah China, CGTN.

Di tengah ketegangan di wilayah Eropa Utara, latihan tersebut akan berlangsung hanya 80 kilometer di sebelah utara Ukraina, tepatnya di perbatasan Belarus dengan Polandia, yang merupakan salah satu anggota NATO.

Dikutip dari VOA, Belarus tetap menjadi sekutu dekat Rusia selama perang di Ukraina, mendukung upaya perang itu dengan mengizinkan Rusia untuk menyimpan senjata nuklir taktis di negara tersebut.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: