Bakal Ada Penambahan Saksi terkait Kasus Penggelapan Uang Rp 6,9 Miliar oleh Tiko
BeritaNasional.com - Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus mengatakan, sudah ada delapan saksi yang diperiksa dalam kasus penggelapan uang Rp 6,9 miliar Tiko Aryawardhana.
"Nah kedepannya tentu pasti akan ada lagi penambahan dari saksi-saksi yang harus kami mintai keterangan," kata Henrikus kepada, Rabu (17/7/2024).
Namun ketika ditanya soal kemungkinan memeriksa BCL istri dari Tiko, Yossi menjawab fokus penyidik dalam memanggil saksi berkiatan rentang waktu dana perusahaan sesuai laporan mantan istrinya Arina Winarto (AW).
Dimana PT Arjuna Advaya Sanjaya (AAS) yang dibangun Timo bersama mantan istrinya AW dibuat pada 2015 silam sampai akhirnya perusahaan yang bergerak di bidang food and beverage berhenti sekitar 2019.
"Rentang waktu yang kami fokuskan dalam laporan terkait penggelapan ini kan ada di tahun 2015 hingga 2019, ketika saudara TA bekerja di perusahaan itu sebagai direktur. Saudara AW sendiri posisinya sebagai komisaris di perusahaan itu," tuturnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebut kasus suami BCL diduga melakukan penggelapan dana berawal ketika Tiko dan mantan istrinya, Arina Winarto membuat restoran bersama-sama.
"Bahwa awalnya pelapor AW bersama saudara TP mendirikan PT Arjuna Advaya Sanjana yang bergerak di bidang jasa makanan dan minuman berupa restoran dengan Harlow Brasserie," kata Ade Ary Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (4/6/2024).
Restoran di kawasan Jakarta Selatan ini didirikan pada 9 Maret 2015 lalu. Posisi Tiko di perusahaan itu sebagai direktur.
Sementara Arina menjadi komisaris. Ketika PT Ajuna Advaya Sanjana didirikan, Arina menyetorkan modal Rp2 miliar yang dimasukkan ke dalam deposito berjangka.
Deposito itu lalu digadaikan di sebuah bank hingga akhirnya restoran tersebut berjalan hingga Juli 2019.
"Lalu pada bulan Juni 2021 saat pelapor AW bercerai dengan saudara TP, pelapor menemukan dokumen laporan keuangan restoran Harlow Brasserie tahun 2017," ucapnya.
"Namun saat pelapor mencocokan dengan data laporan keuangan restoran Harlow Brasserie yang ia miliki ternyata terdapat selisih sejumlah Rp140 juta," sambungnya.
Ade lalu menjelaskan Arina mengecek tiga rekening perusahaannya. Hasilnya, didapati jika terdapat beberapa transaksi janggal dan tidak jelas peruntukkannya.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
POLITIK | 22 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu