Ekowisata Dongkrak Ekonomi Wanita Sunda Wiwitan

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Rabu, 16 Oktober 2024 | 03:30 WIB
Budaya sunda membawa hasil bumi (Foto/Joseph Tan)
Budaya sunda membawa hasil bumi (Foto/Joseph Tan)

BeritaNasional.com - Peneliti Pusat Riset Agama dan Kepercayaan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Warnis mengatakan, ekowisata di Kampung Cireundeu, Cimahi, Jawa Barat (Jabar), tidak hanya meningkatkan ekonomi kaum perempuan setempat. Namun juga keimanan mereka yang berkeyakinan Sunda Wiwitan.

"Ada sinergi antara pelestarian lingkungan, spiritualitas, dan pemberdayaan ekonomi. Ekowisata dapat menjadi jembatan yang menghubungkan nilai-nilai religius dengan tindakan pelestarian lingkungan," kata Warnis.

Warnis mengatakan, terdapat banyak kaum perempuan yang berkecimpung kegiatan ekowisata di Kampung Cireundeu, yang berperan di bidang pengelolaan pondok wisata (homestay), jasa pemandu wisata, hingga menjadi penghubung antara wisatawan dan masyarakat lokal, memberikan informasi tentang tradisi dan praktik lingkungan yang berkelanjutan.

Selanjutnya para perempuan juga berperan dalam pengelolaan singkong menjadi makanan tradisional, yang pada mulanya hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat yang memiliki keyakinan untuk tidak mengonsumsi nasi, namun perlahan menjadi komoditas yang bernilai ekonomis.

Karena peran yang besar tersebut, terang Warnis, maka kegiatan ekowisata yang sering kali disertai dengan ritual tradisional menciptakan berbagai pengalaman spiritual bagi perempuan yang terlibat di dalamnya.

"Misalnya dalam satu kegiatan penanaman pohon, para perempuan bersama-sama melaksanakan doa sebagai bentuk penghormatan terhadap alam. Ini menciptakan rasa syukur dan koneksi yang lebih mendalam antara mereka dan lingkungan," ujarnya.

Menurut Warnis, keterlibatan perempuan dalam kegiatan ekowisata memberikan mereka kesempatan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai spiritual yang terkandung dalam tradisi Sunda Wiwitan, sehingga menciptakan ikatan yang lebih kuat dengan alam, sekaligus memperkuat identitas dan memperkaya budaya lokal, dan memberdayakan diri tanpa terganggu faktor eksternal, seperti hadirnya wisatawan dari luar kampung.

Oleh karena itu ia menilai model pengembangan ekowisata yang inklusif dan berkelanjutan sangat penting untuk memastikan bahwa potensi perempuan, peningkatan keyakinan, dan keberlanjutan lingkungan dapat tercapai secara sinergis.

"Kegiatan ekowisata di Kampung Cireundeu tidak hanya berfungsi sebagai sarana pelestarian lingkungan, tetapi juga sebagai jalur penting untuk memperdalam spiritualitas dan memberdayakan ekonomi perempuan," ujarnya.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: