Belum Ungkap Seluruh Identitas Tersangka Blokir Judi Online Komdigi, Begini Respon Polisi

Oleh: Bachtiarudin Alam
Selasa, 12 November 2024 | 16:54 WIB
Ilustrasi situs judi online. (BeritaNasional/Oke Atmaja).
Ilustrasi situs judi online. (BeritaNasional/Oke Atmaja).

BeritaNasional.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi merespon perihal alasan sampai saat ini tidak mengungkap seluruh identitas dari 18 tersangka dalam kasus blokir judi online yang melibatkan pegawai Komdigi.

Di mana diketahui, kalau penyidik sejauh ini baru mengungkap identitas MN, D alias DM, A, AK, AJ, dan A alias M (yang masih buron) padahal sudah ada 18 orang ditetapkan tersangka.

“Iya, nanti mohon waktu, karena masih dilakukan pendalaman,” kata Ade Ary saat ditanya awak media, Selasa (12/11/2024).

Ade Ary menjelaskan alasan belum dijelaskan seluruh identitas para tersangka, karena faktor pengembangan yang sampai saat ini masih terus dilakukan oleh penyidik. 

“Ini pendalaman masih terus dilakukan sehingga mohon waktu supaya memudahkan proses pendalaman dan pengembangan kasusnya,” kata dia.

Adapun duduk perkara dalam kasus ini diawali tindakan pegawai dan staf ahli di Komdigi yang diduga menyalahgunakan kewenangan untuk melindungi beberapa situs judi online agar tidak diblokir.

Dari tindakan itu, penyidik berhasil menyita barang bukti berupa uang sebesar Rp73 miliar lebih dalam bentuk pecahan rupiah dan dolar dari hasil pengungkapan pertama. Kemudian kembali menyita Rp3,1 miliar dari MN dan D alias DM.

Diungkap Budi Arie

Sebelumnya, Eks Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengungkap ada dua orang yang diduga terlibat sebagai otak dalam kasus blokir judi online pegawai Kementerian Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

Dimana dalam penjelasannya salah satunya muncul sosok inisial T yang diduga adalah Zulkarnaen Apriliantony atau Tony Tomang, eks komisaris BUMN PT HIN.

“T merupakan aktivis politik yang dekat dengan Menteri Perhubungan (Budi Karya). Dia sebelumnya masuk Timses resmi Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024 dan Pilkada Jakarta pasangan Pramono-Rano, dari PDI Perjuangan sebagai Ketua Bidang Konten sosial media," kata Budi Arie dalam keterangan tertulis 15 poinnya, dikutip Senin (11/11/2024).

Lebih lanjut, Budi juga menyinggung soal sosok Denden Imadudin yang ada di balik kasus beking situs judi online yang melibatkan pegawai dan staf Kementerian Komdigi. Namun untuk sosok Deden belum diungkap kepolisian.

“Tapi kan cuma inisial T, Denden belum nih. Denden mah dari dulu udah saya curigai, saya gak kaget dia ditangkap, hidupnya mewah,” ujarnya.

Meski begitu, Budi menegaskan sejak awal sudah mencurigai gelagat dari T san Deden. Karena perannya dalam memblokir judi online diduga turut menyalahgunakan kewenangannya.

“Banyak, ada beberapa kali ada momentum saya gembok, saya takedown sendiri. Saya pernah Sabtu Minggu saya datang ke tempat take down itu “tolong take down semua ini,” kata dia.

Atas adanya kasus ini, Budi pun merasa pihak-pihak yang memframingnya dengan keterlibatan dari judi online ini adalah fitnah. Dia pun berharap kasus ini bisa diungkap secara terang benderang.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: