2 Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir dan Longsor di Kabupaten Lebak

Oleh: Harits Tryan Akhmad
Jumat, 06 Desember 2024 | 16:43 WIB
Lokasi longsor yang melanda Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak. (Foto/BPBD Kabupaten Lebak).
Lokasi longsor yang melanda Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak. (Foto/BPBD Kabupaten Lebak).

BeritaNasional.com - Dua orang meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Lebak, Provinsi Banten pada Senin (2/12/2024) lalu. Bencana alam yang terjadi jelang dini hari tersebut turut memaksa 180 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, laporan termutakhir yang diterima oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Jumat (6/12/2024) siang, dalam pekan ini cuaca ekstrem di wilayah Kabupaten Lebak mengakibatkan beberapa bencana hidrometeorologi basah.

Seperti halnya, kata dia, banjir di 16 kecamatan, pohon tumbang di tujuh kecamatan, tanah longsor di 14 kecamatan, pergerakan tanah di enam kecamatan, dan angin kencang melanda dua kecamatan.

“Siang ini, banjir yang sempat menggenangi 1.949 rumah dilaporkan berangsur surut. Meskipun demikian, masih ada wilayah yang tergenang banjir salah satunya di Kecamatan Banjarsari. Ketinggian air antara 30-50 sentimeter,” ujar Abdul dalam siaran persnya, Jumat (6/12/2024).

Sementara itu, dampak dari tanah longsor berdasarkan hasil asesmen sementara yang dicatat oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak antara lain 161 unit rumah rusak ringan, tujuh rumah rusak sedang dan 27 rumah rusak berat.

“Lokasi terdampak longsor yang cukup parah terletak di Kampung Lebak Mangga dan Kampung Cimentong, Desa Cidikit, Kecamatan Bayah,” jelas dia.

Kata Abdul, longsor mengakibatkan kerusakan pada sejumlah infrastruktur desa seperti jembatan gantung roda dua penghubung Kampung Bunter dengan Kampung Leuwipesing di Desa Sangkanwangi, jembatan roda empat (Jembatan Ciboleger) yang merupakan akses penghubung utama kampung Kaung Kemnag ke Kampung Babakan Girang di Desa Nayagati, dan jembatan penghubung antar Kampung Cimeunteung dengan Kampung Hagarmanah, Kecamatan Bayah.

“Total kerugian materil terdampak kejadian banjir dan tanah longsor hasil kaji cepat sementara 12 titik fasilitas sosial, satu titik fasilitas umum, dan 16 titik infrastruktur,” kata dia.

Bupati Kabupaten Lebak menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Alam Banjir dan Tanah Longsor NOMOR: 360/KEP.411-BPBD/2024 berlaku selama 14 (empat belas) hari, terhitung sejak tanggal 2 Desember 2024 sampai dengan 15 Desember 2024. 

Sebagai respon darurat, BPBD Kabupaten Lebak telah mendistribusikan bantuan permakanan berupa beras dan makanan instan ke beberapa kecamatan terdampak. 

“Guna mendukung penanganan darurat, BNPB mengirimkan bantuan dukungan operasional berupa Dana Siap Pakai (DSP) sebesar 200 juta rupiah kepada Pemerintah Kabupaten Lebak dan sejumlah logistik peralatan dan permakanan dengan rincian paket sembako 300 pcs, makanan siap saji 200 pouch, terpal 300 lembar, hygiene kit 300 paket, matras 200 pcs, selimut 300 pcs, kasur lipat 100 lembar, velbed 50 unit, tenda pengungsi 2 set, perahu karet plus mesin 1 unit, pompa alkon 5 unit, dan karung geotec/geobag 200 lembar,” tandasnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: