BAKTI Komdigi Perkuat Akses Telekomunikasi di Taman Nasional Ujung Kulon

Oleh: Imantoko Kurniadi
Selasa, 21 Januari 2025 | 15:49 WIB
Plt Direktur Layanan TI Masyarakat dan Pemerintah BAKTI Komdigi, Sudarmanto bersama dengan Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon Ardi Andono
Plt Direktur Layanan TI Masyarakat dan Pemerintah BAKTI Komdigi, Sudarmanto bersama dengan Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon Ardi Andono

BeritaNasional.com -  Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Kerja sama ini bertujuan untuk pemanfaatan dan pengembangan BTS (Base Transceiver Station) di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, Pandeglang-Banten. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat layanan komunikasi di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal), dengan fokus pada mendukung pelestarian lingkungan dan meningkatkan akses informasi bagi masyarakat setempat.

Plt Direktur Layanan TI Masyarakat dan Pemerintah BAKTI Komdigi, Sudarmanto, menjelaskan bahwa penandatanganan PKS ini adalah langkah penting dalam menghadirkan solusi telekomunikasi di kawasan konservasi.

“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap daerah, termasuk kawasan konservasi seperti Ujung Kulon, memperoleh akses telekomunikasi yang memadai. Dengan pembangunan BTS ini, kami berharap upaya konservasi dapat berlangsung lebih efektif didukung oleh teknologi yang tepat,” ujar Sudarmanto, dikutip dalam keterangannya, Selasa (21/1/2024).

Kerja sama ini juga mendapatkan sambutan positif dari Ahmad Munawir, Direktur Direktorat Perencanaan Kawasan Konservasi KLHK. Menurutnya, inisiatif BAKTI Komdigi sangat mendukung pemantauan konservasi di lapangan.

“Teknologi telekomunikasi yang dibawa oleh BAKTI akan menjadi solusi penting dalam pengawasan dan pengelolaan kawasan konservasi. Dengan adanya infrastruktur komunikasi yang memadai, tim di lapangan bisa melaporkan kondisi terbaru secara real-time dan memperbaiki koordinasi antar pihak terkait,” ungkap Ahmad Munawir.

Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Ardi Andono, juga menegaskan bahwa pembangunan BTS ini akan memberikan dampak signifikan bagi operasional di lapangan.

“Konektivitas yang lebih baik akan sangat membantu kami dalam pengelolaan kawasan konservasi yang lebih efektif, terutama dalam pemantauan satwa langka seperti badak Jawa. Infrastruktur ini juga akan memperkuat hubungan kami dengan masyarakat sekitar dalam mendukung program konservasi,” jelas Ardi.

Ardi juga menambahkan bahwa dengan adanya PKS ini, tujuan digitalisasi yang diinginkan oleh Taman Nasional Ujung Kulon dapat segera terwujud. “Kami sudah memiliki aplikasi bernama Bintang Kulon. Aplikasi ini merupakan platform pemesanan online yang memudahkan pengunjung untuk mencari penginapan, tiket kapal, dan tiket masuk ke taman nasional,” terang Ardi.

Dengan ditandatanganinya perjanjian ini, BAKTI Komdigi kembali menegaskan komitmennya untuk menghadirkan akses telekomunikasi yang merata di seluruh Indonesia, termasuk di kawasan-kawasan konservasi yang memiliki tantangan tersendiri terkait infrastruktur.

 “Kami yakin kolaborasi ini akan memberikan manfaat nyata untuk pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sekitar Ujung Kulon,” tutup Sudarmanto.

Sebagai bagian dari pemenuhan Peraturan Perundang-undangan, BAKTI Komdigi juga telah menandatangani PKS dengan enam Balai Konservasi atau Taman Nasional lainnya, yaitu Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Nusa Tenggara Barat, BKSDA Nusa Tenggara Timur, BTN Kepulauan Togean, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua, BBKSDA Papua Barat, dan Balai Besar Taman Nasional (BBTN) Teluk Cendrawasih.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: