Minggu, 16 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
00:00
Subuh
00:00
Zuhur
00:00
Ashar
00:00
Magrib
00:00
Isya
00:00

Gendong Bayi Wombat di Australia, Influencer AS Dapat Ancaman Pembunuhan

Oleh: Tarmizi Hamdi
Minggu, 16 Maret 2025 | 16:30 WIB
Influencer bernama Sam Jones menggendong bayi wombat. (Foto/Instagram)
Influencer bernama Sam Jones menggendong bayi wombat. (Foto/Instagram)

BeritaNasional.com - Seorang influencer asal Amerika Serikat (AS) viral di media sosial (medsos) karena mengambil bayi wombat liar dari induknya yang sedang kesakitan di Australia beberapa waktu lalu.

Dilansir dari BBC News pada Minggu (16/3/2025), influencer bernama Sam Jones ini menyatakan dirinya benar-benar menyesal atas kejadian tersebut. 

Insiden ini memicu kecaman luas, dan ia mengaku menerima ribuan ancaman pembunuhan sebagai akibatnya.

Sam Jones, yang dikenal sebagai penggemar dan pemburu alam terbuka terlihat dalam rekaman sedang menggendong bayi wombat di tepi jalan sambil tertawa dan berlari menuju mobil, sedangkan induknya tampak mengejar.

Tindakannya menuai kritik tajam, termasuk dari Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, yang menantangnya untuk mengambil bayi buaya dari induknya dan melihat bagaimana Anda melakukannya".

Dalam pernyataan panjang yang diunggah di Instagram, Jones menjelaskan bahwa niatnya adalah mengeluarkan hewan-hewan tersebut dari jalan agar tetap aman. 

Ia mengeklaim bahwa induk wombat berlari menjauh dari jalan, sedangkan bayinya tertinggal sehingga ia memutuskan untuk mengambilnya. Ia juga menegaskan bahwa dirinya berlari menyeberang jalan bukan untuk memisahkan bayi itu dari induknya, tetapi karena takut ia akan menyerang saya.

"Keputusan cepat yang saya buat saat itu tidak pernah berasal dari niat menyakiti atau mencuri kanguru," tulisnya dalam pernyataan di media sosialnya.

Jones juga menekankan bahwa video yang beredar tidak dibuat-buat dan tidak pula dibuat untuk hiburan.

"Saya bertindak terlalu cepat dan gagal memberikan konteks yang diperlukan kepada pemirsa daring," jelasnya.

Di sisi lain, Jones mengkritik undang-undang pemusnahan hewan di Australia yang mencakup beberapa spesies seperti wombat, kanguru, kuda, rusa, dan babi. 

Australia memang memiliki peraturan pemusnahan satwa liar yang kontroversial dan sering kali menimbulkan perdebatan. Wombat sendiri merupakan spesies asli Australia yang dilindungi, namun izin khusus dapat diperoleh untuk memusnahkannya jika dianggap perlu.

Sementara itu, petisi daring yang menyerukan deportasi Jones telah mendapatkan lebih dari 40.000 tanda tangan. Menteri Dalam Negeri Australia, Tony Burke, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan pencabutan visanya, namun laporan BBC menyebut bahwa Jones telah meninggalkan Australia atas keinginannya sendiri.

Jones yang juga dikenal sebagai Samantha Strable memiliki lebih dari 95.000 pengikut di Instagram. 

Namun, aksinya menuai kecaman keras dari para pegiat konservasi satwa, yang menilai tindakannya dapat membahayakan wombat secara serius.

Wombat Protection Society mengaku terkejut dengan "penanganan yang tidak semestinya terhadap bayi wombat.

Organisasi tersebut juga menyoroti bagaimana Jones mengembalikan bayi wombat ke jalanan pedesaan yang berisiko besar bagi keselamatannya. 

"Ia kemudian mengembalikan bayi wombat yang rentan itu ke jalan pedesaan—yang berpotensi membahayakan nyawanya dan membuatnya menjadi korban tabrak lari," tulis pernyataan mereka. 

Dalam video yang beredar, Jones terdengar berkata, "Saya menangkap seekor bayi wombat," sementara bayi wombat itu tampak mendesis dan berusaha melepaskan diri.

Seseorang yang merekam kejadian tersebut terdengar tertawa dan berkomentar, "Lihat induknya, dia mengejarnya!"

Dalam keterangan unggahan yang kini telah dihapus, Jones menulis, "Mimpiku menggendong seekor wombat telah terwujud! Bayi dan induknya perlahan-lahan berjalan beriringan menuju semak-semak."

Menanggapi kritik, ia mengklaim bahwa bayi itu digendong dengan hati-hati selama satu menit secara total dan kemudian dilepaskan kembali ke ibunya serta memastikan bahwa mereka kembali ke habitatnya tanpa mengalami cedera. 

"Saya tidak pernah menangkap satwa liar yang akan terluka karena tindakan saya," tambah Jones.

Namun, berbagai organisasi hak asasi hewan tetap mengutuk tindakan Jones. People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) menyebut video tersebut sebagai konten yang mengeksploitasi satwa liar, serta mendesak masyarakat untuk berhenti memperlakukan satwa liar sebagai alat peraga.

 sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: