Gubernur Pramono Ungkap Kebocoran Dana jadi Penyebab Gangguan Bank DKI

Oleh: Lydia Fransisca
Rabu, 09 April 2025 | 13:10 WIB
Gubernur Jakarta Pramono Anung. (BeritaNasional/Panji).
Gubernur Jakarta Pramono Anung. (BeritaNasional/Panji).

BeritaNasional.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan, terdapat kebocoran dana di Bank DKI sehingga membuat layanan perbankannya tak bisa digunakan sejak 29 Maret 2025 lalu. 

Pramono mengatakan, kejadian kebocoran ini sudah terjadi untuk ketiga kalinya. Namun, IT Bank DKI tak kunjung melakukan langkah preventif.

"Kejadian di Bank DKI ini bukan pertama kali. Ini sudah ketiga kali dan kejadiannya hampir serupa di mana IT tidak dilaksanakan, tidak dijaga secara baik. Terus terang ada kebocoran," kata Pramono kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (9/4/2025).

Atas kejadian ini, Pramono bakal melaporkan ke Bareskrim. Selanjutnya, telah diberhentikan juga Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI Amirul Wicaksono. 

Karena kejadiannya sudah tiga kali, maka saya memutuskan, yang pertama, semuanya dilaporkan kepada Bareskrim. Yang kedua, diambil tindakan kepada Direktur IT karena sudah berulang kali, ini yang ketiga kali, dibebastugaskan," ujar Pramono.

"Dan jabatan itu dirangkap oleh Direktur Umum dan mulai berlaku kemarin sehingga dengan demikian, mudah-mudahan dengan perbaikan-perbaikan ini (kejadian serupa tak terjadi lagi)," tambahnya.

Tak berhenti di situ, Pemprov DKI juga meminta lembaga independen untuk mengaudit, monitoring, dan melacak aliran dana Bank DKI.

"Nanti tentunya selain Bank DKI, Bareskrim pasti akan segera mengetahui ini. Karena yang namanya apapun tentang jejak digital uang lari kemana saja. Dalam sistem sekarang pasti kelihatan," pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo mengatakan, gangguan sistem layanan bank yang terjadi sejak 29 Maret 2025 lalu karena pengaktifan sistem keamanan secara otomatis.

”Pada tanggal tersebut, sistem pengamanan internal Bank DKI secara otomatis mengaktifkan fitur pemulihan sistem keamanan, sebagai langkah proteksi untuk memastikan stabilitas layanan dan keamanan transaksi seluruh nasabah” kata Agus di Kantor Pusat Bank DKI, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025).

Agus berujar, hal itu dilakukan sebagai mekanisme kontrol internal Bank DKI dalam menjaga integritas sistem perbankan secara menyeluruh. 

Sebagai dampak dari aktivasi fitur tersebut, terjadi pembatasan sementara pada sebagian layanan transaksi lintas jaringan atau off-us, termasuk transaksi ATM melalui jaringan bank lain.

Meski demikian, lanjut Agus, Bank DKI langsung mengaktifkan tim teknis, operasional, dan layanan nasabah selama 24 jam untuk melakukan evaluasi sistem, pemulihan berjenjang, serta menjaga kelancaran layanan prioritas lainnya.

"Bank DKI juga berkoordinasi secara aktif dengan mitra dan pihak regulator untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang kami ambil sejalan dengan prinsip kehati-hatian dan keamanan perbankan," ujar Agua.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: