Wahyu Setiawan Duga Uang Suap PAW Berasal dari Hasto

BeritaNasional.com - Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap eks terpidana kasus suap proses pergantian antarwaktu (PAW) Wahyu Setiawan yang menduga uang suap berasal dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Hal itu diungkap Jaksa KPK Wawan Yunarwanto dalam sidang PAW di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat.
"Di samping itu, pemberian uang yang saya terima pada suap yang saya jalani sebelumnya, saya yakini juga dari Hasto Kristiyanto," ujar dia di PN Jakpus, Kamis (17/4/2024).
Berdasarkan Berkas Acara Pemeriksaan (BAP), Wawan mengatakan uang tersebut diberikan melalui tiga orang suruhan Hasto. Di antaranya, Saeful Bahri, Donny Tri Istiqomah dan SF Ditio.
Keterangan Wahyu itu tertuang dalam BAP Nomor 8 halaman 4, dalam pemeriksaan pada 6 Januari 2025. Wahyu mengaku tidak yakin Saeful memberikan uang tersebut secara sukarela dari kantong pribadinya.
"Apalagi, dengan tujuan agar pihak KPU mengganti caleg terpilih dari PDIP, dari saudara Rizky Aprilia menjadi Harun Masiku," tuturnya.
Wahyu juga menduga uang itu berasal dari Hasto karena pernah bertemu dan meminta Harun Masiku menjadi anggota DPR RI menggantikan Riezky Aprilia.
"Hal tersebut juga didukung dengan penyampaian yang sama oleh saudara Hasto Kristiyanto yang juga sempat meminta untuk dilakukan penggantian caleg terpilih dari Partai PDI Perjuangan," kata dia.
Dalam kesempatan tersebut, Wahyu membenarkan keterangannya dan menduga aliran dana dari Hasto kepadanya hanya asumsi.
"Saya tidak mengetahui dengan pasti sumber uang suap yg saya terima dari mana. Saya tidak bisa mengatakan mengetahui padahal saya tidak mengetahui. Karena saya menerima dari Ibu Tio (Agustiani Tio Fridelina)," tukasnya.
10 bulan yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 8 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu