BNPB Beberkan Penanganan Banjir-Gempa Bumi di Tomohon dan Pohuwato

BeritaNasional.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa sejumlah wilayah di Indonesia masih menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi basah.
Data yang dihimpun BNPB hingga Sabtu (4/5/2025) menunjukkan terjadinya banjir di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, dan gempa bumi di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.
Banjir di Tomohon terjadi pada Kamis (1/5) pukul 18.30 WITA akibat hujan deras berkepanjangan. Peristiwa ini berdampak pada sejumlah kelurahan di Kecamatan Tomohon Timur, Tomohon Tengah, dan Tomohon Selatan.
Sebanyak 37 kepala keluarga (122 jiwa) dilaporkan terdampak, dengan kerugian materiil meliputi 37 rumah, satu jembatan rusak sedang, lima akses jalan, dan satu fasilitas ibadah.
''BPBD Kota Tomohon telah menyalurkan bantuan berupa matras dan selimut kepada warga terdampak,'' kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui keterangan persnya pada Minggu (4/5/2025).
Sementara itu, gempa bumi berkekuatan 6.0 Magnitudo mengguncang Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, pada Sabtu (3/5).
''Episenter gempa berada di darat, 35 kilometer barat laut Pohuwato, dengan kedalaman 97 kilometer sehingga tidak berpotensi tsunami,'' katanya.
Dampaknya, satu kepala keluarga terdampak dan satu warga mengalami luka ringan. Kerugian materiil tercatat satu rumah warga dan satu fasilitas pendidikan rusak ringan. Guncangan gempa juga dirasakan kuat di wilayah sekitarnya seperti Kabupaten Boalemo, Kota Gorontalo, serta Kabupaten Buol dan Toli-Toli di Sulawesi Tengah.
BPBD Kabupaten Pohuwato masih melakukan koordinasi dan asesmen.
Menyikapi kondisi ini, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi risiko bencana hidrometeorologi basah.
"BNPB mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam mengantisipasi ancaman potensi risiko bencana hidrometeorologi basah. Segera lakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman jika terjadi hujan deras lebih dari satu jam dan jarak pandang kurang dari 100 meter," ujar Abdul Muhari dalam keterangannya.
Lebih lanjut, Abdul Muhari juga meminta pemerintah daerah untuk segera memeriksa kesiapan perangkat, personel, dan sumber daya dalam menghadapi potensi kedaruratan.
''Masyarakat juga diimbau untuk selalu mengikuti arahan pemerintah dan tidak mempercayai informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,'' tandasnya.
HUKUM | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 19 jam yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu