Investor Ketar-Ketir Defisit Fiskal AS, Rupiah Diprediksi Menguat

BeritaNasional.com - Rupiah diprediksi menguat terhadap nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS). Hal ini disebabkan faktor kekhawatiran investor menyoal defisit fiskal AS.
“Rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi dengan potensi menguat terbatas terhadap dolar AS yang masih tertekan oleh kekhawatiran defisit fiskal,” ujar Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong
Melansir Antara, Selasa (20/5/2025) komite kongres utama AS membuka jalan bagi pemungutan suara di seluruh majelis terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemotongan Pajak AS.
RUU tersebut mencakup peningkatan pengeluaran besar untuk penegakan hukum imigrasi dan militer, serta akan memperpanjang pemotongan pajak AS tahun 2017 yang akan berakhir pada tahun ini.
Selain itu, RUU juga mencakup serangkaian pemotongan untuk Medicaid, bantuan pangan, dan pendanaan energi bersih. Menurut media AS, secara keseluruhan RUU ini harus disesuaikan untuk disahkan DPR karena Senat Republik telah mengisyaratkan bahwa RUU tersebut takkan disahkan tanpa perubahan besar.
“Defisit dari undang-undang pajak baru yang lebih rendah bisa menambahkan 3-5 triliun (dolar AS) utang pemerintah AS. Hal ini yang menyebabkan penurunan rating kredit AS (oleh Moody’s),” jelasnya.
Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Selasa pagi di Jakarta, menguat sebesar 9 poin atau 0,05% menjadi Rp16.425 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.434 per dolar AS. (Antara)
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu