Pramono Soal Kebakaran Kapuk Muara Terjadi di Lahan Sengketa: Sudahlah, Kemanusiaan Menjadi yang Utama

BeritaNasional.com - Pramono mengatakan bahwa dirinya sudah menerima laporan terkait hal tersebut. Namun, ia memilih untuk tidak terlalu memusingkannya saat ini.
"Saya sudah mendapatkan laporan," kata Pramono kepada wartawan di lokasi kebakaran.
Pramono menegaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terlebih dahulu fokus menangani kebutuhan pengungsi dan memulihkan trauma para korban. Setelah itu, barulah hal-hal lain akan diurus.
"Saya sebagai Gubernur Jakarta telah memerintahkan kepada wali kota dan kepala dinas terkait untuk sementara ini fokus menyelesaikan persoalan kebakaran. Hal kemanusiaan menjadi prioritas utama," tegas Pramono.
Sebelumnya diberitakan, Pramono Anung meninjau tenda pengungsian korban kebakaran di RT 17/RW 04, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Minggu (8/6/2025) siang.
"Saya sebagai Gubernur Jakarta merasa prihatin atas kebakaran yang terjadi di Kapuk Muara, RT 17/RW 04, pada Jumat siang kemarin," ujar Pramono kepada wartawan.
Ia mengungkapkan, kebakaran bermula dari salah satu bangunan semi permanen berupa lapak di kawasan tersebut. Sebanyak 485 rumah terdampak akibat kejadian itu.
"Saat ini kurang lebih terdapat 800 kepala keluarga dan 3.200 jiwa yang terdampak, dengan sekitar 1.900 orang telah mengungsi di tempat penampungan ini," ungkapnya.
Pramono juga menyampaikan bahwa ia telah meminta jajaran Pemerintah Kota Jakarta Utara untuk secara maksimal menangani kebutuhan para korban.
"Hari ini seluruh kepala dinas dan perangkat daerah yang ada di Balai Kota saya instruksikan untuk turun langsung dan all out menangani dampak kebakaran ini. Mulai dari Dinas Kesehatan, Sosial, Damkar, Satpol PP, Pendidikan, hingga Dukcapil," tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar dokumen penting warga yang terbakar, seperti ijazah atau KTP, segera diganti.
"Bagi warga yang ijazah, KTP, atau dokumen lainnya terbakar, saya minta agar segera dibuatkan kembali. Karena saat ini waktunya masih dekat dengan kejadian, jadi datanya masih bisa dilacak," pungkas Pramono.
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu