BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi di Perairan Sumut hingga 17 Juni

Oleh: Tim Redaksi
Sabtu, 14 Juni 2025 | 22:30 WIB
Ilustrasi gelombang tinggi air laut. (Foto/Freepik)
Ilustrasi gelombang tinggi air laut. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Masyarakat dan nelayan di Sumatera Utara (Sumut) diimbau untuk waspada. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah perairan di Sumut berpotensi diterjang gelombang tinggi hingga 2,5 meter sampai 17 Juni 2025.

"Kondisi gelombang tinggi tersebut berpotensi terjadi pada 15 hingga 17 Juni 2025. Kondisi tersebut harus diwaspadai, terutama nelayan yang menggunakan perahu," ucap prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan Dasmian Sulviani yang dikutip dari Antaranews pada Sabtu (14/6/2025).

Dasmian menyebutkan bahwa area yang berpotensi mengalami gelombang tinggi meliputi Samudera Hindia barat Kepulauan Nias, perairan barat Kepulauan Nias, dan perairan barat Kepulauan Batu.

Penyebab Gelombang Tinggi dan Pola Angin di Indonesia

Peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang di perairan Indonesia, termasuk Sumut, dipicu oleh Siklus Tropis Wutip yang terpantau di Laut China Selatan pada posisi 17,2 derajat Lintang Utara (LU) dan 110,3 derajat Bujur Timur (BT).

BMKG juga menjelaskan pola angin di wilayah Indonesia. Di bagian utara, angin umumnya bergerak dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan berkisar 8-30 knot. 

Sementara itu, di wilayah Indonesia bagian selatan, angin umumnya bergerak dari timur hingga tenggara dengan kecepatan 8-25 knot. 

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Samudera Hindia selatan Banten, hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).

Risiko Pelayaran dan Imbauan Kewaspadaan

Terkait kondisi ini, BMKG mengingatkan masyarakat, khususnya para pelaut, akan potensi risiko.

Jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang laut mencapai 1,25 meter, kondisi ini berisiko tinggi bagi pelayaran yang menggunakan perahu nelayan.

Sedangkan jika kecepatan angin mencapai 16 knot dan gelombang tinggi mencapai 1,5 meter, hal tersebut memiliki risiko terhadap keselamatan pelayaran kapal tongkang.

 

 sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: