Pemprov DKI Siap Patungan dengan Pemerintah Pusat untuk Bangun Giant Sea Wall

Oleh: Lydia Fransisca
Minggu, 15 Juni 2025 | 17:36 WIB
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (Beritanasional/Oke Atmadja)
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (Beritanasional/Oke Atmadja)

BeritaNasional.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku siap urunan dengan pemerintah pusat dalam pembangunan proyek pengendalian banjir rob Giant Sea Wall.

Pramoni mengatakan, Pemprov DKI bakal mengikuti apapun arahan dari Presiden Prabowo Subianto.

"Yang pertama, apa yang menjadi arahan Bapak Presiden Prabowo, tentunya Jakarta akan menindaklanjuti," kata Pramono kepada wartawan di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Minggu (15/6/2025).

"Karena itulah yang betul-betul menjadi bagian yang diharapkan oleh pemerintah Jakarta sendiri," tambah dia.

Pramono berujar, pihaknya juga serius untuk menanggulangi banjir rob di utara Jakarta. Keseriusan itu, lanjut Pramono, terlihat dari membuat tanggul mitigasi di Muara Angke yang juga bakal menjadi tempat Giant Sea Wall.

"Kita kan sudah memulai untuk di Muara Angke yang nanti menjadi tempat untuk Giant Sea Wall," ujar Pramono.

Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa Pemprov DKI bakal ikut membangun Giant Sea Wall sesuai arahan pemerintah pusat.

"Jadi pada prinsipnya kami akan bekerja sama menindaklanjuti apa yang menjadi arahan Bapak Presiden dan Jakarta siap untuk itu," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan, pihaknya bakal serius membangun proyek pengendali banjir Giant Sea Wall mulai Banten hingga Jawa Timur. 

Pembangunan tanggul itu diperkirakan akan menelan biaya 80 miliar dolar Amerika Serikat. 

Prabowo mengungkapkan, pembangunan giant sea wall telah tertuang dalam perencanaan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sejak 1995.

"Bayangkan, 30 years ago (pembangunan sudah direncanakan) kalau tidak salah. Tapi kita tidak berkecil hati, sekarang tidak ada lagi penundaan, sudah enggak perlu lagi banyak bicara. Kita akan kerjakan itu segera," katanya dalam sambutan di acara penutupan Konferensi Infrastruktur Tahun 2025 di Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2025).

Ia berujar, tanggul laut raksasa itu akan memiliki panjang 500 kilometer mulai Banten hingga Gresik, Jawa Timur. Sementara pembangunan tanggulnya diperkirakan memakan waktu 15-20 tahun.

Meski demikian, untuk pembangunan di laut utara Jakarta diperkirakan hanya akan memakan waktu 8-10 tahun. Biaya yang dibutuhkan sekitar 8-10 miliar dolar AS.

"Tidak ada masalah, ada pepatah kuno, perjalanan 1.000 kilometer dimulai oleh satu langkah," ujar Prabowo.

Prabowo berujar, pembangunan giant sea wall di Jakarta akan dibiayai oleh Pemerintah Pusat serta Pemprov Jakarta. Mengingat, APBD Jakarta 2025 menjadi anggaran pemerintah daerah tertinggi di Indonesia.

Sayangnya ketika menyampaikan hal tersebut, Prabowo mencari kehadiran Gubernur Jakarta Pramono Anung di acara itu.

Namun, Pramono tidak hadir dalam kegiatan itu. Prabowo lantas meminta jajarannya untuk mengetahui alasan Pramono dalam kegiatan tersebut.

"Di sini ada Gubernur, DKI, hadir tidak? DKI tidak hadir? Waduh, ini, coba diselidiki kenapa tidak hadir," ucap Prabowo.

"APBD-nya DKI sangat besar. Jadi saya bilang, DKI harus urunan, Pemerintah Pusat urunan. Jadi. kalau delapan miliar dolar, katakanlah delapan tahun, berarti satu miliar dolar satu tahun. Tenang, DKI nyumbang. DKI setengah, Pemerintah Pusat setengah," kata Prabowo.


 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: