Megawati Jadi Inspirasi Pramono untuk IPO Bank DKI dan PAM Jaya

Oleh: Lydia Fransisca
Kamis, 19 Juni 2025 | 14:00 WIB
Gubernur Jakarta Pramono Anung saat memberikan pidato. (Foto/Pemprov Jakarta)
Gubernur Jakarta Pramono Anung saat memberikan pidato. (Foto/Pemprov Jakarta)

BeritaNasional.com -  Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan, keberhasilan pemerintah melebur (merger) yaitu Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) menjadi Bank Mandiri merupakan inspirasinya untuk mengelola BUMD secara transparan.

Pramono mengatakan, kala itu dia membantu Megawati Soekarnoputri yang menjabat sebagai wakil presiden untuk memersiapkan merger empat bank tersebut.

Hal ini disampaikan Pramono dalam acara Malam Apresiasi Pajak Daerah di Balai Kota, Selasa (17/6/2025).

"Saya juga akan mendorong beberapa BUMD untuk dikelola secara transparan karena saya meyakini dan kebetulan saya terlibat ketika Presiden Megawati pada waktu itu membuat merger Bank Mandiri," kata Pramono, dikutip Kamis (19/6/2025).

"Saya ikut terlibat salah seorang yang pada waktu itu menjadi sekretaris beliau menyiapkan," tambah dia.

Oleh karena itu, Pramono mendorong BUMD yang profit di Jakarta untuk melantai di bursa efek alias IPO. Dia percaya, perusahaan akan lebih baik bila diawasi publik.

"Karena saya punya kepercayaan bahwa diawasi lebih banyak publik yang mengawasi akan lebih baik dibandingkan hanya diawasi oleh birokrasi. Maka dengan demikian saya akan mendorong Bank Jakarta, yang namanya sekarang Bank DKI, untuk go public," ungkapnya. 

Kini, Pramono tengah memersiapkan agar Bank DKI dan PAM Jaya bisa segera IPO.

"Kami persiapkan itu secara sungguh-sungguh karena bank ini captive marketnya Jakarta, pusat segala pusat ekonomi Indonesia. Harusnya bisa," tegas Pramono.

"Yang kedua, salah satu yang akan saya dorong adalah PAM Jaya. Kenapa? Per hari ini air bersih di Jakarta itu baru 71 persen yang terpenuhi. Pelanggannya kurang lebih 2 juta, sangat besar sekali. Kalau orang market pasti sudah ngiler ada pelanggan 2 juta," tukasnya. 

 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: