Pasokan Energi Nasional Dipastikan Stabil

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Rabu, 02 Juli 2025 | 03:00 WIB
Pasokan energi atau BBM aman (Beritanasional/Lydia)
Pasokan energi atau BBM aman (Beritanasional/Lydia)

BeritaNasional.com - Tenaga Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Satya Hangga Yudha Widya Putra memastikan, pasokan energi nasional dalam kondisi stabil saat kunjungan kerja ke PT Pertamina Patra Niaga Terminal BBM Ujung Berung, Bandung, Jawa Barat.

Menurutnya, kunjungan tersebut bertujuan untuk mengevaluasi dan berdiskusi mendalam terkait kinerja operasional dan teknis terminal penyalur bahan bakar, serta manajemen pasokan dan kualitas, guna memastikan ketersediaan energi yang stabil dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia.

Pada kesempatan itu, Hangga pun menekankan pentingnya menjaga ketahanan energi nasional.

Menurut dia, saat ini, Indonesia masih memiliki ketergantungan pada bahan bakar fosil, dengan porsi energi baru dan terbarukan (EBT) hanya 14 persen dari bauran energi nasional.

Ia mengungkapkan, produksi minyak Indonesia berada sekitar 600 ribu barel per hari, sementara kapasitas kilang mencapai sejuta barel per hari.

"Dari 850 ribu barel (operasi kilang), 750 ribu barel diimpor dalam bentuk BBM jadi," jelas Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Komersialisasi dan Transportasi Minyak dan Gas Bumi tersebut.

Untuk gas, Indonesia memiliki surplus, namun untuk LPG, 80 persen masih diimpor.

Oleh karena itu, Hangga menggarisbawahi perlunya meningkatkan efisiensi dan kinerja kilang-kilang di Indonesia.

Menurut dia, kunjungannya juga bertujuan memahami proses end-to-end distribusi energi, terutama sehubungan dengan potensi kelangkaan LPG, oplosan, dan masalah tata kelola minyak mentah yang sempat terjadi.

Ia juga menyoroti tingkat stok BBM dan LPG di Indonesia hanya 2-3 minggu, lebih rendah dibandingkan negara lain yang bisa 6 bulan.

Hal itu penting untuk dicarikan solusinya terutama soal cadangan energi di masa depan mengingat ketegangan geopolitik global saat ini.

"Terminal BBM Ujung Berung menjadi terminal penting dalam penyediaan dan pendistribusian BBM buat Jawa Barat dengan jumlah penduduk lebih dari 50 juta orang (17,8 persen dari total penduduk di Indonesia)," katanya.

Dengan pasokan minyak yang disalurkan melalui pipa dari RU IV Cilacap dan penerapan sistem AI untuk monitoring dan performance evaluation, Terminal Ujung Berung menjadi salah satu terminal yang advanced dan paling ideal di Indonesia.

Ia berharap quality dan quantity (QQ) BBM dari Terminal BBM Ujung Berung dapat dijaga dengan baik dengan kualitas yg selalu (on-spec) untuk masyarakat dan industri.

Sementara itu, Operations Manager Fuel Terminal Bandung Ujung Berung Debbi Juliana memaparkan terminal memiliki dua lokasi yakni Ujung Berung dan Padalarang.

Ujung Berung memiliki kapasitas tangki timbun 94.956 kiloliter dan penyaluran harian lebih dari 4.548 kiloliter/hari, sementara Padalarang memiliki kapasitas 57.860 kiloliter dan penyaluran 2.317 kiloliter/hari.

Menurut Debbi, terminal tersebut disuplai melalui jalur pipa dari kilang Cilacap, Jateng, yang menjamin pasokannya aman.

Mengenai kualitas produk, Group Head Operation Regional Jawa Bagian Barat Moch Toriq menegaskan, produk yang dikirimkan ke terminal Pertamina dari kilang selalu sesuai spesifikasi.

"Bahkan, produk impor dari kapal hanya dibongkar jika sudah on-spec, setelah melalui berbagai tes laboratorium oleh Pertamina, dengan persetujuan akhir dari Migas (Ditjen Migas Kementerian ESDM)," ujarnya.

Sumber: Antarasinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: