Pemprov DKI Jakarta Tunda Sejumlah Proyek Infrastruktur 2026 Akibat Pemangkasan Dana Transfer Daerah

Oleh: Lydia Fransisca
Rabu, 22 Oktober 2025 | 09:39 WIB
Ilustrasi pembangunan di wilayah Jakarta (Beritanasional.com/Oke Atmaja)
Ilustrasi pembangunan di wilayah Jakarta (Beritanasional.com/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Pemprov DKI Jakarta akan menunda sejumlah proyek infrastruktur pada tahun 2026 setelah pemerintah pusat memangkas dana transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp15 triliun.

Pemangkasan anggaran tersebut disampaikan dalam rapat antara Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) di Gedung DPRD DKI, Senin (20/10/2025).

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Atika Nur Rahmania mengatakan, penundaan dilakukan agar anggaran difokuskan pada program pelayanan dasar dan berdampak besar bagi masyarakat.

"Pada prinsipnya kita harus fokuskan belanja pada core service dan high impact program atau pelayanan-pelayanan dasar dan program yang memiliki impact atau manfaat yang besar,” kata Atika, dikutip Rabu (22/10/2025).

Menurut Atika, proyek yang berpotensi tertunda di antaranya pembangunan Rumah Susun Rorotan IX tahap 2, GOR Cendrawasih dan Kemakmuran, Stadion Sepak Bola Taman Sari, serta Gelanggang Remaja Jagakarsa.

Selain itu, terdapat pengurangan proyek rehabilitasi puskesmas dari 12 menjadi 5 lokasi, rehab sekolah dari 22 menjadi 5 lokasi dan satu sekolah cagar budaya, serta penundaan peningkatan breakwater Pelabuhan Muara Angke.

"Itu pilihan terhadap mana yang ditunda itu sesuai audit inspektorat yang saat ini berjalan pada realisasi kegiatan 2024-2025 menjadi salah satu dasar pertimbangan penundaan kegiatan dalam RAPBD 2026,” jelas Atika.

Meski begitu, Pemprov DKI memastikan sejumlah program prioritas tetap dijalankan, termasuk subsidi pangan sebanyak 19,8 juta paket, kenaikan dana operasional RT/RW dan kader dasawisma, serta bantuan pendidikan berupa KJP untuk 707 ribu siswa dan KJMU untuk 27 ribu mahasiswa.

Pemprov DKI juga tetap melanjutkan pembangunan RSUD Cakung, infrastruktur pengendalian banjir, subsidi transportasi, serta proyek flyover Latumeten dan pembangunan rumah susun mix use di tingkat kecamatan.

Atika menambahkan, dari semula APBD 2026 direncanakan sebesar Rp95,35 triliun, pemangkasan TKD oleh Kementerian Keuangan membuat proyeksi anggaran DKI menjadi hanya Rp81,28 triliun.

Penurunan TKD tersebut mencapai 59,47 persen dibanding tahun 2025 yang mencapai Rp27,5 triliun.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: