Bau Busuk Mencekik Warga Pemukiman Sekitar RDF Rorotan
    BeritaNasional.com - Meskipun sedang tidak beroperasi, bau busuk masih tercium oleh warga yang tinggal sekitar 800 meter dari lokasi Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta Utara. Bau busuk ini diduga berasal dari sampah yang menumpuk di lokasi pengolahan sampah tersebut, yang berdampak pada kesehatan 20 anak di sana.
“Hari ini katanya RDF tidak beroperasi lagi tapi bau busuk masih terasa sampai di sini. Tadi wartawan datang ke sini juga merasakan hal yang sama,” kata Ketua RT 18 Cakung Timur, Andre Maryono di Jakarta, yang dikutip Selasa (4/11/2025).
Menurut Andre, bau busuk ini menyebabkan udara di kawasan tersebut tidak sehat dan berdampak pada warga yang tinggal di pemukiman penduduk di sekitar RDF Plant yang berjarak sekitar 800 meter.
“Jarak perumahan saya sekitar 800 meter dari lokasi dan merasakan dampak. Di perumahan lain juga ikut merasakan hal yang sama,” kata Koordinator Forum Warga Shinano, Mahakam & Savoy JGC itu.
Karena tu, dia mengajak Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk datang dan hadir langsung di perumahan ini agar dapat merasakan langsung dampak lokasi pengolahan sampah berkapasitas 2.500 ton tersebut.
“Jangan hanya datang ke RDF saja, tapi datang ke sini dan kalau perlu lakukan sidak,” pintanya.
Ia mengatakan, pihaknya pun masih menunggu jawaban dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terkait kelanjutan persoalan ini. Padahal, pihaknya juga telah bersurat dan memohon audiensi langsung dengan gubernur untuk menyampaikan hal yang sebenarnya.
"Kami khawatir gubernur hanya mendapat laporan yang baik-baik saja selama ini, padahal kondisi sudah memburuk,” ujar Andre.
Selain itu, dia meminta agar RDF ini ditutup. Karena walaupun sudah melakukan serangkaian uji coba, hasilnya membawa dampak buruk bagi warga di sekitar RDF Plant.
“Apa yang dirasakan hari ini sama dengan sewaktu uji coba di awal tahun lalu dan beberapa bulan setelah itu,” ungkapnya.
Menurut Andre, pengelola RDF Plant Rorotan pernah menjanjikan akan mengikuti standar operasional prosedur (SOP) dan juga melakukan perbaikan (improve) seperti peninggian cerobong asap, perbaikan alat pengangkutan dan lainnya, tapi faktanya mereka melanggar itu.
“Tapi faktanya mereka melanggar SOP yang mereka buat,” sesalnya.
Sementara itu, dia mengungkap, sebanyak 20 anak dan balita yang berdomisili RT 18 Cakung Timur mengalami sakit yang diduga terdampak uji coba operasional RDF Plant Rorotan sepanjang Oktober 2025. AKibat pencemaran udara di kawasan tersebut, warga mulai mengalami sakit mata, batuk, pilek, muntah, Bronchopneumonia, hingga Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Ia mengatakan, warga tersebut sebagian besar menjalani pengobatan mandiri dan ada juga yang berobat ke rumah sakit.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo telah memerintahkan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta agar commissioning Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan dihentikan sementara hingga memiliki kendaraan pengangkut sampah yang baik.
"Dipersiapkan sampai adanya truk yang 'compact' yang bisa membawa sampah ke Rorotan. Karena persoalannya di sana,” kata Pramono di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025).
Menurut Pram, Pemprov DKI Jakarta sebenarnya sedang mendalami persoalan yang timbul di RDF Rorotan. Ia mengklaim bahwa masyarakat tidak memprotes terkait hasil commissioning yang dilakukan beberapa hari ini.
"Yang menjadi masalah adalah ketika sampahnya dilakukan mobilisasi atau pengangkutan, truknya tidak compact sehingga air lindinya tumpah. Dan inilah yang menyebabkan bau," kata Pram.
Sumber: Antara
EKBIS | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 7 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 21 jam yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 5 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 16 jam yang lalu





