Antisipasi Kekeringan, Presiden Jokowi Lakukan Hal Ini di Kotawaringin Timur

Oleh: Lydia Fransisca
Kamis, 27 Juni 2024 | 08:24 WIB
Presiden Jokowi meninjau langsung pembangunan pompa untuk pengairan sawah dan pertanian di Desa Bapeang, Kabupaten Kotawaringin Timur. (Foto/BPMI).
Presiden Jokowi meninjau langsung pembangunan pompa untuk pengairan sawah dan pertanian di Desa Bapeang, Kabupaten Kotawaringin Timur. (Foto/BPMI).

BeritaNasional.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung pembangunan pompa untuk pengairan sawah dan pertanian di Desa Bapeang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada Rabu (26/6/2024). 

Peninjauan ini dilakukan sebagai respons terhadap potensi kekeringan yang diperkirakan akan berlangsung pada Juli hingga Oktober mendatang.

Jokowi mengatakan, semua negara saat ini terdampak gelombang panas dan kekeringan panjang. Oleh karena itu, semua negara mengalami penurunan produksi beras.

“Perkiraan dari BMKG nanti Juli, Agustus, September, Oktober dan mudah-mudahan enggak terus itu akan ada gelombang panas, kekeringan, yang itu harus diantisipasi. Oleh sebab itu disiapkan dulu antisipasinya, yang namanya pompanisasi,” kata Jokowi.

Jokowi menjelaskan, pihaknya bakal mendistribusikan 20 ribu unit pompa untuk pompanisasi di seluruh Tanah Air. Setelah itu, pompa yang dikirim akan ditingkatkan jumlahnya menjadi sekitar 70 ribu unit. 

“Untuk apa? Ya seperti ini, air yang di bawah sawahnya agak ke atas, enggak bisa naik ke atas gara-gara enggak ada hal kecil, pompa. Tapi ini menjadi sangat krusial,” jelas Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga berinteraksi langsung dengan para petani. Menurut petani setempat, keberadaan pompa sudah memungkinkan peningkatan frekuensi panen.

“Ya yang dulunya dua (kali panen) bisa jadi tiga. Yang sebelumnya satu (kali panen) bisa jadi dua atau tiga,” ujar Jokowi.

Untuk wilayah Kotawaringin Timur sendiri, pemerintah telah mendistribusikan 31 pompa yang saat ini baru bisa mengairi 435 hektare dari total 7.600 hektare potensi sawah tadah hujan yang ada.

Nantinya, Kementerian Pertanian akan memenuhi kebutuhan pompa secara keseluruhan untuk memastikan semua area dapat terpompanisasi.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: