Aktif Lestarikan dan Kembangkan Naskah Nusantara, Perpusnas Diganjar Penghargaan UNESCO

Oleh: Tarmizi Hamdi
Kamis, 05 September 2024 | 12:06 WIB
Gedung Perpusnas RI. Perpusnas diganjar penghargaan UNESCO. (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Gedung Perpusnas RI. Perpusnas diganjar penghargaan UNESCO. (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) meraih penghargaan UNESCO Jikji Memory of the World (MoW) Prize 2024.

Dilansir dari laman resminya, penyerahan anugerah ini dilakukan Direktur Warisan Dokumenter UNESCO Fackson Banda kepada Plt Kepala Perpusnas E. Aminudin Aziz yang didampingi Ketua Kelompok Kerja Pengelolaan Naskah Nusantara Perpusnas Aditia Gunawan di Cheongju, Korea Selatan, pada Rabu (4/9/2024).

Perpusnas juga menjadi lembaga pertama dari Indonesia yang menyabet penghargaan UNESCO tersebut.

Perpusnas berkontribusi luar biasa terhadap usaha pelestarian dan perluasan akses terhadap naskah Nusantara lewat program ekstensif.

Tujuannya, penyelamatan dan peningkatan akses warisan dokumenter selama dua dekade terakhir.

Plt Kepala Perpusnas E. Aminudin Aziz mengapresiasi UNESCO atas penghargaan yang telah diberikan kepada pihaknya. 

“Pekerjaan yang telah kami lakukan selama beberapa tahun terakhir dalam mengumpulkan, melestarikan, mengonservasi, dan menghadirkan warisan di Indonesia, diakui sebagai tak ternilai dan layak diapresiasi oleh UNESCO melalui penghargaan ini," ucapnya.

Aminudin menjelaskan penghargaan ini semakin memantapkan naskah Nusantara sebagai program prioritas Perpusnas.

“Pengumuman nominasi ini sangat tepat waktunya bagi kami di Perpusnas, karena bertepatan dengan grand design baru yang telah kami tetapkan untuk mempromosikan dan menjadikan naskah Nusantara sebagai program prioritas,” ucapnya.

Perpusnas juga perlu berkolaborasi dengan dunia internasional. Sebab, naskah Nusantara tidak hanya ditemukan di Indonesia tetapi juga dikoleksi oleh perpustakaan internasional atau kolektor pribadi.

“Penghargaan ini menjadi titik awal untuk memperluas kerjasama internasional. Perpusnas telah memulai inisiatif untuk membangun jaringan global dengan perpustakaan di Inggris, Jerman, Prancis, Belanda, Rusia, Arab Saudi, dan Mesir,” bebernya.

E. Aminudin Aziz melanjutkan Perpusnas tentu memaksimalkan momentum itu kesempatan ini untuk memberikan manfaat naskah kuno bagi publik.

“Oleh karena itu, kita bertanggung jawab untuk melestarikannya agar dapat dimanfaatkan oleh generasi berikutnya," katanya.

Sementara itu, Direktur Warisan Dokumenter UNESCO Fackson Banda menuturkan Perpusnas berhasil meraih Jikji Prize setelah mengalahkan banyak negara. 

“Perpusnas berhasil menjadi pemenang dari 49 nominator dari 49 negara,” terangnya.

Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay mengucapkan selamat kepada Perpusnas atas raihan ini. 

Dia menyoroti pentingnya manuskrip sebagai jendela untuk memahami sejarah, budaya, dan pengalaman hidup masa lalu.

“Upaya kolektif kita untuk meningkatkan pelestarian dan aksesibilitas terhadap warisan dokumenter harus terus berlanjut. Saya mengucapkan selamat kepada Perpusnas atas penghargaan yang layak diterima ini,” ucapnya.

Diketahui, Jikji Prize adalah penghargaan yang diberikan oleh UNESCO kepada individu, institusi, atau lembaga swadaya masyarakat di negara anggota yang berkontribusi secara signifikan terhadap upaya pelestarian dan perluasan akses warisan dokumenter, termasuk naskah kuno.

Daftar pemenang UNESCO/Jikji Memory of the World Prize:

2005 – National Library of the Czech Republic

2007 – Phonogrammarchiv, Austrian Academy of Sciences

2009 – National Archives of Malaysia

2011 – National Archives of Australia

2013 – Apoyo al Desarrollo de Archivos y Bibliotecas (ADABI) (Mexico)

2016 – Iberarchivos Programme for the Development of Ibero-Ameran Archives

2018 – SAVAMA DCI (Mali)

2020 – Tuol Sleng Genocide Museum (Cambodia)

2022 – The American University in Cairo

2024 – National Library of Indonesiasinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: