Penyakit Jantung Masih Paling Mematikan di Dunia, Begini Cara Pencegahannya

Oleh: Tarmizi Hamdi
Jumat, 27 September 2024 | 03:01 WIB
Olahraga bisa menurunkan risiko penyakit jantung, salah satunya berlari. (BeritaNasional/Elvis)
Olahraga bisa menurunkan risiko penyakit jantung, salah satunya berlari. (BeritaNasional/Elvis)

BeritaNasional.com - Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal karena penyakit jantung dan pembuluh darah.

Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN Indi Dharmayanti menjelaskan penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia dan paling sering menyerang kelompok usia produktif.

“Kematian di Indonesia akibat penyakit kardiovaskular mencapai 651.481 penduduk per tahun, terdiri dari stroke yang menyebabkan 331.349 kematian, penyakit jantung koroner 245.343 kematian, dan penyakit jantung hipertensi 50.620 (Institute for Health Metrics and Evaluation, 2019),” jelasnya.

Tingginya prevalensi penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia, kata Indi,  disebabkan modified risk factor terkait gaya hidup yang tidak sehat. 

Indi menyarankan, agar terhindar dari penyakit tersebut, masyarakat perlu menerapkan hidup sehat dengan cek kesehatan secara rutin, jauhi asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup, hingga mengelola stres.

Namun, jika sudah terkena penyakit jantung dan pembuluh darah, masyarakat perlu memeriksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter, atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur, tetap diet dengan gizi seimbang, upayakan aktivitas fisik dengan aman, serta menghindari asap rokok, alkohol dan zat karsinogenik lain.

Hal senada diungkapkan Direktur SDM Pendidikan dan Penelitian Rumah Sakit Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo (RSPG) Ganda Raja Partogi Sinaga. Dia menyampaikan, penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia dan dapat dilihat dari berbagai aspek, yaitu aspek medis, kebijakan, pembiayaan, dan aspek hasil penelitian.  

Sementara itu, Clinical Fellow, Department of Cardiovascular Medicine, National Cerebral and Cardiovascular Center, Osaka, Japan, Hilman Zulkifli Amin berbagi pengalaman pendekatan pencegahan pada penyakit jantung koroner berdasarkan perspektif dan pengalaman di Jepang.

“Jantung koroner merupakan penyakit yang mematikan dan dapat dicegah dengan medical check up. Kemudian mengontrol faktor-faktor risiko, cek kesehatan secara berkala, hilangkan kebiasaan merokok, rajin aktivitas fisik atau olahraga, diet sehat dan seimbang, istirahat cukup dan kelola stres,” ungkap Hilman.

Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Elvieda Sariwati menuturkan penyakit jantung merupakan beban kesehatan tertinggi pada kelompok usia dewasa dan lansia. 

Karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan sejak dini untuk mengurangi dampak atau beban kesehatan yang lebih besar. 

“Perlu melakukan penguatan strategi promosi kesehatan dalam pencegahan dan penanganan penyakit kardiovaskular dengan melibatkan stakeholder terkait, antara lain mitra pembangunan, akademisi, dunia usaha, komunitas dan lainnya,” tandasnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: