Jubir Ridwan Kamil Jelaskan soal Program Mengubah Air Asin Jadi Air Minum di Kepulauan Seribu

Oleh: Lydia Fransisca
Selasa, 12 November 2024 | 18:58 WIB
Cagub nomor urut 1 Ridwan Kamil saat berkunjung ke Kepulauan Seribu. (Foto/Tim Media RK-Suswono)
Cagub nomor urut 1 Ridwan Kamil saat berkunjung ke Kepulauan Seribu. (Foto/Tim Media RK-Suswono)

BeritaNasional.com - Juru Bicara Ridwan Kamil-Suswono (Rido) Mulya Amri menjelaskan teknologi desalinasi yang merupakan program pasangan calon (paslon) nomor urur 1 Pilgub Jakarta untuk mengubah air asin menjadi air minum.

Sebagaimana diketahui, teknologi desalinasi juga dikenal dengan Sea Water Reverse Osmosis (SWRO). Program ini menjadi dinamika usai Ridwan Kamil blusukan ke Kepulauan Seribu.

Muli berujar, teknologi desalinasi pada intinya dapat menyaring air asin menjadi air minum yang aman dikonsumsi.

Program ini pun, lanju Muli, sudah diterapkan sejak lama. Bahkan, teknologi desalinasi sudah diterapkan di beberapa pulau di Kepulauan Seribu.

"Itu sebetulnya teknologi sudah lama. Memang dulu itu yang menjadi masalah adalah masih mahal. Tapi seiring waktu itu teknologi akan berkembang sehingga biayanya itu sudah terjangkau," kata Muli kepada wartawan, Selasa (12/11/2024).

Muli menegaskan, Ridwan Kamil akan melanjutkan program ini. Sebab, Pemprov DKI sudah terlebih dahulu menerapkannya di beberapa pulau di Jakarta.

"Tapi mungkin belum banyak yang tahu sehingga ketika orang-orang yang mendengar Bang Ridwan Kamil mengucapkan hal seperti itu, maka menjadi sesuatu hal yang baru," ujar Muli

Berdasarkan data dari Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta pada 2018, terdapat empat pembangunan SWRO untuk air laut di Pulau Pramuka, Pulau Kelapa II, Pulau Payung, dan Pulau Panggang.

"Itu sudah mendekati 1.000 sambungan rumah. Di Pulau Panggang itu ada 520 sambungan rumah, di Pulau Pramuka ada 273 sambungan rumah," rinci Muli.

Pada 2019, dibangun lagi yiga SWRO di tiga pulau lain. "Ada di Pulau Kelapa Harapan itu bahkan besar sekali, melayani 1.962 sambungan rumah. Di Pulau Tidung itu 1.275 sambungan rumah. Dan ada juga di Pulau Lancang," kata Mulya.

Maka itu, Muli menilai pasangan RIDO memiliki keunggulan dengan menawarkan ide-ide yang mungkin belum banyak masyarakat Jakarta ketahui.

"Sebagian orang yang belum paham itu menganggap ini terlalu mengada-ada, ini mimpi gitu. Tapi sebetulnya ini sama sekali bukan mimpi. Ini sudah diterapkan di Pulau Seribu, sudah ribuan masyarakat Pulau Seribu yang mendapatkan manfaat dari program tersebut," tegasnya.

"Jadi untuk menyelesaikan masalah di Jakarta memang pemimpinnya itu harus yang siap untuk bekerja. Siap untuk berpikir kreatif, siap untuk ribet. Jadi kami sangat mengapresiasi bahwa memang inilah yang dibutuhkan oleh Jakarta sekarang," lanjutnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: