Tak Serap Gabah Petani Lokal, Kepala Bulog Siap-Siap Dicopot

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Selasa, 04 Februari 2025 | 19:39 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com -  Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan bakal mencopot pimpinan Bulog di level kabupaten apabila tidak melakukan penyerapan gabah petani dengan harga yang sudah ditetapkan sebelumnya, yakni senilai Rp6.500.

"Petani harus terima Rp6.500 tidak boleh di bawah itu. Kalau ada di bawah itu kepala Bulog kabupaten hari itu juga kita ganti," ujar Zulhas dalam acara Sarasehan Ulama Nahdlatul Ulama (NU) di Jakarta. 

Ia menyatakan harga yang sudah ditetapkan itu tidak bisa ditawar oleh pihak mana pun, serta merupakan bentuk tanggung jawab dan komitmen kuat dari keputusan yang sudah diambil.

"Saya bilang kalau ada harga gabah di bawah Rp6.500 saya yang tanggung jawab, itu keputusan pemerintah," tegasnya. 

Melansir Antara, Selasa (4/2/2025) hal ini guna memastikan hasil panen petani berbagai daerah terserap optimal, pihaknya sudah meminta Bulog melakukan penyerapan sebesar 3 juta ton setara beras hingga April.

Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono mengungkapkan sejumlah strategi telah disiapkan untuk mencapai penyerapan beras dalam negeri untuk cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 3 juta ton.

"Perum Bulog telah menyusun rencana pengadaan gabah dan beras berdasarkan potensi panen di setiap wilayah kerja atau kantor wilayah Perum Bulog," kata Wahyu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR di Jakarta.

Dia menyampaikan dalam pengadaan tersebut dirancang untuk memastikan ketersediaan pasokan beras secara nasional dengan memaksimalkan penyerapan hasil panen petani selama periode utama panen.

Ia juga merinci sejumlah strategi untuk mengoptimalkan pengadaan gabah dan beras tahun ini, meliputi sinergi pengadaan di tingkat kantor wilayah, kantor cabang dengan petani, kelompok tani atau gabungan kelompok tani melalui kemitraan dengan mitra maklon dan berbagai asosiasi terkait.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: