Polisi Masih Pertimbangkan Rehabilitasi untuk Fariz RM

BeritaNasional.com - Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan masih membahas opsi untuk memberikan kesempatan rehabilitasi bagi tersangka penyalahgunaan narkoba, Musisi Fariz RM.
Wakasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Telly Areska, menjelaskan kemungkinan rehabilitasi, meskipun Fariz RM telah empat kali terjerat kasus narkoba.
"Itu nanti kita dalami untuk rehabilitasi, lagi kita dalami dalam pemeriksaan. (Selama pemeriksaan) Kooperatif," kata Telly kepada awak media, Kamis (20/2/2025).
Sebab, apabila mengacu pada Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 4 Tahun 2010, syarat rehabilitasi mengacu pada barang bukti maksimal 1 gram yang berhasil disita dari setiap penyalahguna.
Sedangkan dari hasil pengungkapan kasus Fariz RM, penyidik berhasil menyita barang bukti sabu seberat 0,89 gram dan ganja 7,4 gram. Maka dari itu, keputusan terkait rehabilitasi masih didalami lebih lanjut.
Keputusan rehabilitasi sendiri dikeluarkan oleh tim assessment yang biasanya terdiri dari dokter Badan Narkotika Nasional (BNN), polisi khusus konseling, hingga pihak kejaksaan.
"Belum, belum, hasil pemeriksaan masih kita dalami, apakah nanti rehabilitasi atau apa, masih pendalaman kita," sebutnya.
Di sisi lain, dari hasil pemeriksaan, Fariz RM diketahui memakai barang haram itu karena mengalami tekanan. Sampai akhirnya, pelantun lagu ‘Sakura’ itu dalam satu tahun terakhir memakai narkoba.
"Mungkin dari hasil pemeriksaan sementara kita, ada karena ada permasalahan keluarga. Jadi seperti itu kira-kira dari hasil pemeriksaan awal," tuturnya.
Adapun dalam kasus ini, Fariz RM telah ditetapkan sebagai tersangka bersama mantan sopirnya, IDK (42), atas dugaan penyalahgunaan narkotika jenis sabu dan ganja.
Keduanya disangkakan Pasal 111 ayat (1), Pasal 112 ayat (1), Pasal 114 ayat (1) UU RI No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman 5 hingga 20 tahun penjara.
Sebagai informasi, Fariz RM pernah beberapa kali terlibat kasus narkoba. Tercatat, dia pernah ditangkap karena kasus narkoba pada Minggu, 28 Oktober 2007, di kawasan Jalan Radio Dalam, Jakarta Selatan, dengan barang bukti 1,5 linting ganja seberat 5 gram.
Kemudian, Fariz kembali tertangkap pada tahun 2015 saat mengisap ganja di rumahnya di Bintaro Jaya, Tangerang Selatan. Di situ, polisi menyita barang bukti berupa ganja yang ditemukan di asbak di atas meja.
Terakhir, Fariz kembali ditangkap untuk ketiga kalinya pada 2018 dengan barang bukti dua paket plastik klip diduga berisi sabu, sembilan butir Alprazolam, dua butir Dumolid, dan alat isap sabu.
8 bulan yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu