Polri Tanggapi Permintaan Maaf Band Punk Sukatani Terkait Lagu Bayar Bayar Bayar

Oleh: Bachtiarudin Alam
Kamis, 20 Februari 2025 | 19:24 WIB
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko saat memberikan keterangan. (Foto/Humas Polri)
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko saat memberikan keterangan. (Foto/Humas Polri)

BeritaNasional.com - Mabes Polri akhirnya buka suara atas ramainya perbincangan terkait keputusan Band punk Sukatani yang melayangkan permintaan maaf terbuka terkait lagu Bayar Bayar Bayar.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menyampaikan seyogianya pihaknya tidak antikritik dan menerima masukan demi menjadikan Polri sebagai organisasi modern.

“Komitmen dan konsistensi, Polri terus berupaya menjadi organisasi yang modern, yaitu Polri tidak antikritik,” kata Trunoyudo saat dihubungi Kamis (20/2/2025).

Tanpa terkait permintaan maaf Band Sukatani, Trunoyudo menegaskan sebagaimana arahan itu yang telah disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada seluruh jajarannya.

“Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kerap menegaskan hal tersebut kepada seluruh jajaran,” tuturnya.

Adapun dikutip melalui akun resmi @sukatani.band, band tersebut turut mengunggah permintaan maaf atas lagu Bayar Bayar Bayar yang mengandung lirik tentang bayar oknum polisi.

Lagu itu kemudian viral di media sosial hingga mendorong personel Sukatani, Syifa Al Lufti alias Alectroguy dan Novi Citra alias Twister Angel, meminta maaf melalui akun resmi band tersebut.

Unggahan permintaan maaf dari personel band punk Sukatani. (Foto/Instagram)

"Mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami dengan judul lagu Bayar Bayar Bayar yang liriknya 'bayar polisi' yang telah kami nyanyikan sehingga viral di beberapa platform media sosial," ujar Alectroguy via Instagram pada Kamis (20/2/2025).

“Yang liriknya ‘bayar polisi’ telah kami nyanyikan hingga viral di beberapa platform media sosial dan juga saya unggah ke Spotify. Padahal, lagu itu sebenarnya saya ciptakan untuk mengkritik oknum kepolisian yang melanggar peraturan,” tambahnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: