Korlantas Polri Gelar Operasi Ketupat di Polda Prioritas 24 Maret Sampai 8 April

BeritaNasional.com - Korlantas Polri akan menggelar Operasi Ketupat selama 16 hari dari 24 Maret hingga 8 April 2025. Operasi Ketupat digelar dalam rangka Hari Raya Idul Fitri atau lebaran 2025.
Hal tersebut disampaikan Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Pol Aries Syahbudin dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/3/2025).
Kebijakan Operasi Ketupat akan digelar di 8 Polda Prioritas, yaitu di Lampung, Jawa, hingga Bali.
"Untuk melaksanakan pengamanan libur lebaran, Polri melaksanakan Operasi Ketupat selama 14 hari dari mulai tanggal 26 (Maret) sampai tanggal 8 (April), tapi begitu ada perubahan kebijakan berkaitan dengan Work From Anywhere (WFA) dan ada surat keputusan berkaitan dengan Libur Sekolah dimulai di tanggal 21 untuk 8 Polda prioritas dari mulai Lampung, Jawa dan Bali itu kegiatan Operasi Ketupat dimulai lebih awal yaitu di tanggal 24 Maret sampai tanggal 8 April 2025," ujar Aries.
"Sementara untuk Polda-polda lainnya tetap melaksanakan Operasi Ketupat selama 14 hari dari mulai tanggal 26 sampai dengan tanggal 8 April 2025," jelasnya.
Aries menjelaskan terkait pembatasan kendaraan sumbu tiga untuk beroperasi di jalur tol hingga nasional selama Operasi Ketupat 2025. Hal ini disambut baik mengingat potensi arus lalu lintas akan menjadi lancar.
"Kemudian Pembatasan sumbu tiga, kemarin kami masih mengajukan di tanggal 26 dan ternyata kami dapat informasi atas persetujuan Pak Menteri (Perhubungan) kendaraan sumbu tiga ini bisa diajukan dari mulai tanggal 24 Maret sampai dengan tanggal 8. Ini sangat membantu kelancaran arus kendaraan," ungkapnya.
Korlantas Polri juga memetakan titik-titik rawan kemacetan di jalur Tol seperti Tol Cikampek, Tol Cipali, Tol Cipularang hingga Tol Jakarta -Merak, serta beberapa ruas tol yang nantinya masih akan difungsionalkan pada pelaksanaan mudik-balik lebaran 2025.
"Ini titik-titik ruas tol yang menjadi atensi kami pada saat pelaksanaan Operasi Ketupat ada ruas Tol Cikampek, Cipali, Cipularang, Palikanci, Kalikangkung, Semarang ABC, Solo Klaten, maupun ruas Tol Jakarta-Merak dimana potensi-potensi kerawanan antara lain yang pertama adalah bottle neck ini di KM 72 kemudian KM 110," papar Aries.
"Kemudian ada beberapa pengoperasian ruas tol baru kemudian pemanfaatan tol fungsional yang kami masih cek kemungkinan akan tetap difungsionalkan dan kami akan meminta standar keselamatannya untuk dipenuhi," tambahnya.
Korlantas juga mengantisipasi potensi masyarakat berbuka puasa di bahu jalan karena keterbatasan rest area. Korlantas akan menyiapkan langkah-langkah kontijensi dalam mengatur kondisi lalin pada saat waktu berbuka puasa agar tidak terjadi penumpukan pada rest area.
"Yang menjadi atensi adalah kapasitas rest area, kapasitas rest area ini memang untuk pelaksanaan Operasi Ketupat ini menjadi hal yang agak spesifik karena biasanya pada saat mudik itu nanti pada saat buka puasa itu rest area tidak akan bisa menampung walau sudah ditambah kapasitasnya dan masyarakat akan memaksa untuk berhenti di bahu jalan," ujar Aries.
"Ini sudah coba kita antisipasi dengan cara menugaskan untuk penataan ini sejumlah masyarakat dengan polwan, karena biasanya dengan polki masyarakat agak kurang mengindahkan," pungkasnya.
9 bulan yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu