Ekonomi Amerika Bergejolak Akibat Ketidakpastian soal Tarif

BeritaNasional.com - Masalah tarif ditambah ketakutan akan inflasi membuat pasar saham AS jatuh pada Senin dan Selasa. Pada Selasa terjadi perselisihan antara Presiden Donald Trump dan Doug Ford, pemimpin Ontario, provinsi terpadat di Kanada, tentang hubungan dagang antara AS dan Kanada.
Presiden Donald Trump memperuncing perang dagang yang sudah tegang dengan Kanada. Ia mengancam menaikkan tarif terhadap logam setelah Kanada berencana menaikkan harga ekspor listrik ke AS.
Trump tetap merencanakan tarif awal 25% pada Kanada, untuk mempromosikan produk-produk buatan Amerika.
Trump mengatakan, "Hal yang benar untuk dilakukan adalah apa yang sedang kita lakukan. Kita akan mendapatkan kembali pekerjaan kita dan kita tidak akan dilecehkan.”
Selama 36 tahun ini, Ramon Pereiras telah mengelola Taberna del Alabardero. Bisnisnya bertahan semasa pandemi Covid-19 dan penerapan tarif pada masa jabatan pertama Presiden Trump.
“Ingat 2018? 2020? Semua akan baik-baik saja. Politik adalah permainan, kan?,” ujar Pereiras.
Indeks Rata-Rata saham Industri Dow Jones turun hampir 900 poin pada Senin dan hampir 500 poin pada Selasa. Penurunan ini berdampak langsung pada rekening pensiun Roger Frechette.
“Sangat berat melihat apa yang selama ini saya kumpulkan hilang begitu cepat. Mungkin apa yang telah saya peroleh pada tahun ini sekarang lenyap,” keluhnya.
Pakar Ekonomi Global di Princeton University, Layna Mosely mengatakan, “Sulit bagi investor dan bisnis serta konsumen di Amerika untuk memperkirakan seperti apa lingkungan kebijakan pada masa depan. Menurut saya, situasi yang lebih pasti akan membantu orang-orang.”
Ketika ditanya apakah ia memprediksi resesi, Presiden Trump menjawab, “Saya tidak melihatnya sama sekali.”
Sumber: VOA
9 bulan yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu