Israel Lancarkan Serangan Besar-besaran ke Jalur Gaza, Ratusan Warga dan Petinggi Hamas Jadi Korban

BeritaNasional.com - Militer Israel dikabarkan sedang melancarkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza pada Selasa (18/3/2025).
Dilansir dari BBC News, Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas melaporkan bahwa sedikitnya 220 warga Palestina tewas.
Mahmoud Abu Wafah, yang menjabat sebagai wakil menteri dalam negeri di Gaza dan merupakan pejabat keamanan tertinggi Hamas di wilayah itu, dilaporkan tewas dalam serangan tersebut.
Serangan ini merupakan yang terbesar di Gaza sejak gencatan senjata diberlakukan pada 19 Januari 2025.
Upaya negosiasi untuk memperpanjang gencatan senjata tidak mencapai kesepakatan.
Saksi mata mengatakan bahwa ledakan terjadi di Gaza saat banyak orang tengah makan sahur di bulan suci Ramadan.
Mereka juga melaporkan bahwa lebih dari 20 pesawat tempur Israel terlihat melintasi wilayah itu sebelum akhirnya menyerang sasaran di Kota Gaza, Rafah, dan Khan Younis.
Menurut pernyataan dari kantor Perdana Menteri Israel, serangan ini diperintahkan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz pada Selasa pagi.
"Ini menyusul penolakan berulang Hamas untuk membebaskan sandera kami, serta penolakannya terhadap semua proposal yang telah diterimanya dari Utusan Presiden AS Steve Witkoff dan para mediator," bunyi pernyataan tersebut.
"Israel, mulai sekarang, akan bertindak melawan Hamas dengan meningkatkan kekuatan militernya," tambahnya.
Dijelaskan pula bahwa rencana serangan ini telah dipresentasikan oleh IDF selama akhir pekan dan disetujui oleh pimpinan politik.
Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon memperingatkan Hamas agar segera membebaskan semua sandera.
“Kami tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada musuh-musuh kami," ungkapnya.
Sementara itu, Hamas menanggapi dengan kemarahan, menuduh Israel melanggar perjanjian gencatan senjata.
Hamas juga menyatakan bahwa tindakan Israel telah membahayakan sandera Israel yang masih berada di Gaza dengan nasib yang tidak diketahui.
Meskipun demikian, Hamas belum menyatakan akan kembali berperang dan malah meminta mediator serta PBB untuk turun tangan.
Gedung Putih, melalui juru bicaranya, mengungkapkan kepada Fox News bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah berkonsultasi dengan Israel sebelum serangan dilakukan.
9 bulan yang lalu
EKBIS | 8 jam yang lalu
BUDAYA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu