7 Tradisi Paskah Paling Ikonik di Indonesia: Dari Flores hingga Toraja

Oleh: Tim Redaksi
Rabu, 16 April 2025 | 15:30 WIB
Ilustrasi hari raya paskah. (Foto/Freepik)
Ilustrasi hari raya paskah. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com -  Hari Raya Paskah, yang pada tahun ini jatuh pada 20 April 2025, merupakan momen penting bagi umat Kristiani di seluruh dunia untuk mengenang kebangkitan Yesus Kristus.

Di berbagai belahan dunia, simbol seperti kelinci dan telur Paskah sering diasosiasikan dengan perayaan ini. Namun, Indonesia memiliki kekayaan tradisi lokal yang khas dan penuh makna dalam menyambut Paskah.

Berikut ini adalah 7 tradisi unik Paskah di Indonesia yang mencerminkan keragaman budaya serta semangat religius masyarakat di berbagai daerah:

1. Semana Santa – Flores Timur, Nusa Tenggara Timur

Semana Santa yang berarti "Pekan Suci" merupakan tradisi warisan Portugis yang berlangsung di Larantuka, Flores Timur. Tradisi ini dimulai dengan ziarah ke Kapel Tuan Ma, tempat penghormatan terhadap Bunda Maria. Prosesi penuh khidmat ini melibatkan pembersihan patung Yesus dan Bunda Maria serta doa-doa untuk mengenang kisah sengsara Yesus. Selain menjadi perayaan spiritual, Semana Santa juga menarik perhatian wisatawan setiap tahunnya.

2. Kure – Noemuti, NTT

Kure adalah tradisi religius yang dilakukan oleh masyarakat Katolik di Kota Noemuti, Nusa Tenggara Timur. Prosesi ini dilaksanakan pada Kamis Putih dan Jumat Agung, di mana umat berkeliling dari rumah ke rumah untuk berdoa dan merenungkan penderitaan Yesus. Tradisi ini bermula dari pengaruh misionaris Portugis pada abad ke-17. Kure ditutup dengan persembahan hasil bumi yang nantinya dibagikan kepada peserta ziarah sebagai simbol kebersamaan dan syukur.

3. Jalan Salib di Bukit Doa Getsemani – Tana Toraja

Bukit Doa Getsemani di Makale, Tana Toraja, menjadi lokasi utama Prosesi Jalan Salib setiap Paskah. Umat Kristiani mengikuti rute dengan 14 perhentian yang menggambarkan perjalanan Yesus menuju penyaliban. Suasana religius yang mendalam membuat tempat ini menjadi lokasi ziarah populer untuk refleksi dan perenungan.

4. Ziarah Paskah ke Gua Maria Puhsarang – Kediri, Jawa Timur

Di Kediri, perayaan Paskah diramaikan dengan tradisi ziarah ke Gua Maria Lourdes Puhsarang. Selain menghadiri misa malam Paskah, umat juga mengikuti Drama Jalan Salib, sebuah pertunjukan yang menggambarkan kisah sengsara Kristus. Lokasi ini menjadi pusat devosi bagi umat Katolik dari berbagai daerah.

5. Prosesi Salib di Gunung Gandul – Wonogiri, Jawa Tengah

Setiap Jumat Agung, umat Katolik di Wonogiri melakukan prosesi salib sejauh 3 kilometer menuju puncak Gunung Gandul. Mereka membawa salib besar sambil merenungkan penderitaan Yesus. Tradisi ini telah berlangsung selama berabad-abad dan menjadi bagian penting dari perayaan Paskah di wilayah Jawa Tengah.

6. Buha-Buha Ijuk – Sumatera Utara

Tradisi Buha-Buha Ijuk adalah ziarah ke makam keluarga yang dilakukan oleh umat Kristiani di Sumatera Utara pada Minggu Paskah. Usai lonceng gereja dibunyikan, warga menuju makam untuk berdoa bersama. Setelah itu, mereka mengikuti misa Paskah di gereja. Tradisi ini mencerminkan pentingnya menghormati leluhur dalam perayaan keagamaan.

7. Momento Mori – Kalimantan Tengah

“Momento Mori” berasal dari bahasa Latin yang berarti "ingatlah bahwa kamu akan mati". Di Kalimantan Tengah, tradisi ini dilakukan pada Sabtu Suci, di mana keluarga berkumpul di makam kerabat yang telah tiada. Mereka menyalakan lilin dan menabur bunga sepanjang malam. Saat fajar menyingsing, umat melanjutkan ibadah Paskah di tenda gereja yang telah disiapkan.

Refleksi Budaya dan Iman dalam Paskah di Indonesia

Setiap tradisi Paskah di Indonesia menunjukkan keragaman budaya yang berpadu dengan nilai spiritual yang tinggi. Meski dipengaruhi oleh budaya global, umat Kristiani di Tanah Air tetap menjaga kearifan lokal dalam memperingati kebangkitan Kristus.

Peringatan Paskah bukan hanya sekadar perayaan keagamaan, tetapi juga momentum untuk memperkuat kebersamaan, iman, serta warisan budaya daerah.


Nadira Lathiifahsinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: