Novel Baswedan Dorong KPK Usut Tuntas Sosok Perintah Ibu

BeritaNasional.com - Eks Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan berharap semua pihak yang terlibat kasus suap proses pergantian antarwaktu (PAW) diusut tuntas, termasuk sang ‘Ibu’.
Hal itu dia ucapkan menyoroti munculnya kata ‘perintah ibu’ dalam rekaman yang diputar jaksa KPK dalam perkara Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
“Tentu saja, semua pihak yang terlibat dalam kasus korupsi ini harus diusut tuntas,” ujar Novel kepada Beritanasional.com, Minggu (27/4/2025).
“Termasuk jika memang ada perkara besar yang menjadi latar belakang dari tindak pidana korupsi tersebut. Kita tunggu fakta-fakta persidangan hingga tuntas,” imbuhnya.
Meski demikian, Novel menilai penanganan perkara yang dilakukan lembaga antirasuah sejauh ini sudah baik dan fokus kepada proses hukum.
“Saya kira, saat ini fokusnya pada proses hukum yang sedang berjalan. Dengan adanya bukti kuat, ini menunjukkan langkah yang diambil KPK dalam penanganan perkara sudah tepat,” tuturnya.
Terkait rekaman yang baru dibongkar KPK, Novel menduga hal itu baru dikeluarkan kepada pihak yang relevan dengan bukti tersebut.
“Dalam hal ini, Harun Masiku atau Hasto. Sebab jika dibuka dalam fakta persidangan oleh terdakwa penerima, bisa jadi keterangannya tidak terlalu relevan,” kata dia.
Sebelumnya, jaksa KPK memutar rekaman percakapan telepon antara Saeful Bahri dan Agustiani Tio Fridelina yang memuat pernyataan ‘perintah Ibu’ dan ‘garansi saya’.
“Tadi Mas Hasto telepon lagi, bilang ke (mantan Komisioner KPU) Wahyu Setiawan: ini garansi saya, ini perintah dari Ibu, dan garansi saya. Jadi bagaimana caranya supaya ini bisa terjadi,” kata Saeful.
Selain itu, Saeful juga menyampaikan pesan dari Hasto agar Wahyu Setiawan bertemu terlebih dahulu dengan pengacara PDIP, Donny Tri Istiqomah, sebelum rapat pleno KPU digelar.
“Sebelum pleno, itu ketemu Donny dulu, biar dijelaskan soal hukumnya. Terus yang kedua, Mbak Tio sudah ketemu belum sama tim hukumnya?” kata Saeful.
Di sisi lain, Kuasa Hukum Hasto, Ronny Talapessy meminta agar frasa “perintah ibu” tidak diarahkan sebagai bentuk keterlibatan langsung pimpinan PDIP.
"Menurut saya, janganlah kita framing-framing bahwa seolah-olah ini sudah terkait dengan pimpinan-pimpinan partai,” katanya.
Ronny juga menegaskan bahwa proses PAW tersebut merupakan kebijakan internal partai berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA).
“Ini adalah perintah dari partai. Secara organisasi, karena menjalankan putusan dari MA. Itu jelas,” ucapnya.
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu