Penerbitan Surat Utang Korporasi 2024 Tembus Rp 149,7 Triliun

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Rabu, 12 Februari 2025 | 09:31 WIB
Ilustrasi (BeritaNasional/Pixabay)
Ilustrasi (BeritaNasional/Pixabay)

BeritaNasional.com -  Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat total penerbitan surat utang korporasi secara keseluruhan mencapai Rp149,7 triliun sepanjang tahun 2024.

“Sepanjang periode tahun 2024, kami mencatat setidaknya terdapat penerbitan surat utang korporasi mencapai Rp149,7 triliun,” ujar Ekonom Pefindo Suhindarto dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Rinciannya, yaitu penerbitan obligasi korporasi dan sukuk tercatat senilai Rp147,7 triliun pada 2024, atau meningkat dibandingkan Rp127,5 triliun pada tahun 2023.

Lalu, penerbitan Medium Term Notes (MTN) senilai Rp1,5 triliun pada 2024, atau menurun dibandingkan senilai Rp2,4 triliun pada tahun 2023.

Kemudian, penerbitan efek utang lainnya (perpetual, Surat Berharga Komersil (SBK), dan sekuritisasi) senilai Rp500 miliar pada 2024, atau menurun dibandingkan senilai Rp900 miliar pada tahun 2023.

Suhindarto menjelaskan, multifinance menjadi sektor yang paling besar menerbitkan surat utang yaitu sebesar Rp30,9 triliun pada 2024, dengan rincian penerbitan obligasi senilai Rp29,5 triliun dan sukuk senilai Rp1,4 triliun .

Lalu, pulp and paper menjadi sektor kedua paling besar dengan menerbitkan surat utang senilai Rp27,1 triliun tahun 2024, dengan rincian penerbitan obligasi senilai Rp21,6 triliun dan sukuk senilai Rp5,5 triliun.

Kemudian, urutan ketiga ada sektor lembaga keuangan khusus yang menerbitkan surat utang sebesar Rp15,9 triliun pada 2024, dengan rincian penerbitan obligasi senilai Rp15 triliun dan sukuk senilai Rp900 miliar

Selanjutnya, urutan keempat ada sektor perusahaan induk yang menerbitkan surat utang sebesar Rp15,9 triliun pada 2024, dengan rincian penerbitan obligasi senilai Rp12,9 triliun dan sukuk senilai Rp3 triliun.

Kelima, terdapat sektor pertambangan yang menerbitkan surat utang senilai Rp14,9 triliun pada 2024, dengan rincian penerbitan obligasi senilai  Rp10,5 triliun sukuk senilai Rp4,2 triliun, dan SBK senilai Rp200 miliar. (Antara)sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: