Tanda-tanda Lailatul Qadar Muncul, Simak 2 Hadis Rasulullah Ini

BeritaNasional.com - Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang penuh berkah dan kemuliaan, menjadi momen istimewa bagi umat Islam. Pada malam ini, diyakini bahwa Allah SWT menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW.
Selain itu, malam ini dipercaya sebagai waktu yang dipenuhi rahmat dan keberkahan, di mana doa-doa yang dipanjatkan akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Namun, apakah ada tanda-tanda yang bisa dikenali untuk mengetahui datangnya malam Lailatul Qadar?
Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat, KH. Abdul Muiz Ali, menyebutkan bahwa terdapat beberapa tanda yang dapat menjadi petunjuk datangnya malam istimewa ini.
"Ada tanda-tandanya. Salah satunya, tidak dalam keadaan hujan. Tidak dalam keadaan hujan, dan ia merasakan ketenangan untuk ibadah itu. Tidak hujan dan tidak panas," ujar Kiai AMA, sapaan akrabnya, yang dikutip dari laman MUI Digital pada Sabtu (15/3/2025).
Lebih lanjut, Kiai AMA menjelaskan bahwa salah satu tanda yang paling dikenal adalah malam Lailatul Qadar jatuh pada malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, yaitu malam ke-21, ke-23, ke-25, ke-27, dan ke-29.
“Kalau malam Ramadhan-nya hari ini, maka Lailatul Qadar-nya malam kesekian.” Artinya, jika seseorang memulai puasa pada hari Sabtu, maka malam Lailatul Qadar berpotensi jatuh pada malam tertentu berdasarkan perhitungan hari pertama puasa.
Kiai Muiz juga merujuk pada beberapa hadis yang menjelaskan tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar. Salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Ubay bin Ka’ab menyebutkan:
“Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadhan). Dan tanda-tandanya adalah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru” (HR. Muslim no. 762, dari Ubay bin Ka’ab).
Hadis ini menunjukkan bahwa salah satu tanda Lailatul Qadar terlihat pada pagi harinya, di mana matahari terbit dengan warna putih dan tidak memancarkan sinarnya secara menyeluruh.
Hadis lain yang diriwayatkan oleh Ath-Thayalisi dan Al-Baihaqi juga menyebutkan bahwa Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak terlalu panas ataupun dingin. Pada pagi harinya, matahari tampak bersinar tidak begitu cerah dan berwarna kemerah-merahan (HR. Ath-Thayalisi dan Al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman, lihat Jaami'ul Ahadits 18: 361).
Hadis ini menggambarkan bahwa malam Lailatul Qadar dipenuhi ketenangan dan kesejukan, serta memiliki tanda khas pada pagi harinya dengan matahari yang tampak kemerah-merahan.
Kiai AMA juga mengingatkan agar umat Islam lebih fokus pada pengamalan ibadah di sepuluh malam terakhir Ramadhan, mengharap pahala dan keberkahan dari Allah SWT tanpa terlalu terpaku pada tanda-tanda malam tersebut.
“Yang seharusnya dilakukan adalah menghidupkan malam itu dengan ibadah, bukan mencari tanda-tandanya,” tambahnya.
Dalam hal ini, pencarian tanda-tanda Lailatul Qadar bisa mengalihkan perhatian dari tujuan utama, yaitu meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, yang lebih penting adalah beribadah dengan sepenuh hati, memperbanyak doa, zikir, serta amal kebaikan, agar memperoleh keberkahan dan kemuliaan malam tersebut.
Sumber: MUI
9 bulan yang lalu
EKBIS | 21 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu