Rabu, 26 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
00:00
Subuh
00:00
Zuhur
00:00
Ashar
00:00
Magrib
00:00
Isya
00:00

Pangdam Cenderawasih Sebut Sebagian Warga Telah Kembali ke Distrik Anggruk Yahukimo Papua

Oleh: Bachtiarudin Alam
Senin, 24 Maret 2025 | 19:39 WIB
Polri olah TKP di Yahukimo Papua. (BeritaNasional/dok Humas Polri)
Polri olah TKP di Yahukimo Papua. (BeritaNasional/dok Humas Polri)

BeritaNasional.com -  Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Rudi Puruwito memastikan kondisi Distrik Anggruk Kabupaten Yahukimo Papua berangsur aman, pasca serangan Organisasi Papua Merdeka (OPM), Jumat (21/3/2025).

Rudi menyebut dengan kehadiran prajurit TNI di wilayah tersebut tercatat telah ada 34 warga yang telah kembali ke rumahnya.

“Saat ini aparat TNI telah berada di Distrik Anggruk dan masyarakat yang mengungsi telah berangsur kembali ke rumahnya masing-masing dan terdata 34 orang telah kembali ke kampung,” kata Rudi dalam keteranganya, Senin (24/3/2035).

Serangan terjadi secara mendadak komplotan itu awalnya merusak alat komunikasi SSB dan Starling hingga akhirnya menyerang warga dan membakar rumah guru dan tenaga kesehatan.

Kejadian ini  langsung mendapat respon cepat dari aparat gabungan, hingga berhasil kembali menguasai wilayah, pada Sabtu (22/3/2025) pagi dan melakukan evakuasi pada Minggu (23/3/2025) kemarin.

“Sampai saat ini, masih ditelusuri motif penyerangan sadis gerombolan OPM ini apa,” jelas Rudi setelah menjenguk para korban yang masih menjalani perawatan.

Sedangkan terkait tuduhan para korban adalah intelijen militer, Rudi membantah. Ia menyebut para korban merupakan masyarakat biasa sebagai guru dan nakes yang mengabdi di wilayah tersebut.

"Itu kedok gerombolan OPM. Tidak masuk logika dengan alasan berjuang namun OAP juga dibunuh," cetusnya. 

Sebelumnya, Kapuspen Mabes TNI Brigjen Kristomei Sianturi mengungkap hasil penyelidikan kasus penyerangan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menimpa warga di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua.

Serangan ysng memakan satu orang meninggal dunia dan enam orang luka-luka ini diduga didalangi kelompok OPM pimpinan Elkius Kobak. Serangan itu diduga kibat permintaan sejumlah uang kepada para tenaga pengajar. 

 

“Karena permintaan tersebut tidak dipenuhi, kelompok ini melakukan aksi kekerasan pembunuhan, dan menganiaya enam orang guru, membakar gedung sekolah dan rumah guru, serta menimbulkan ketakutan di masyarakat,” kata Kristomei dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/3/2025).

 Pasca serangan OPM yang tidak hanya membuat korban jiwa, mereka juga membakar fasilitas pendidikan. Petugas gabungan, pun mengerahkan pasukan untuk memastikan keamanan masyarakat.

 

"TNI telah mengerahkan personel untuk mengevakuasi korban, mengamankan wilayah, dan mendukung pemulihan situasi pasca tindakan biadab dan pengecut dari OPM," tukasnya.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: