Diledek Rano Karno Nyoblos di Luar Jakarta, Ridwan Kamil: kalau Mau Ditertawakan Silakan

BeritaNasional.com - Calon gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK) menanggapi ledekan dari calon wakil gubernur nomor urut 3 Rano Karno yang menyebut suara RK-Suswono akan hilang karena keduanya mencoblos di luar Jakarta.

RK mengatakan dirinya tak masalah dengan ejekan tersebut. Menurut dia, dirinya sudah mengikuti aturan yang ada dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI.

"Ya, kalau mau ditertawakan silakan, yang penting buat kita tetap ikhlas, menjalankan semangat untuk membangun demokrasi dengan aturan-aturan yang tidak ada satu pun yang kita langgar," kata RK kepada wartawan di Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/11/2024).

RK mengatakan KPU mengizinkan calon dari luar daerah mencalonkan diri di Jakarta. Oleh karena itu, dia tak masalah karena dirinya sudah mengikuti ketentuan yang ada.

"Seperti yang saya sampaikan bahwa situasi di pemilu serentak tidak ada satu pun yang dilanggar ya. Aturan KPU kan membolehkan pasangan itu menitipkan pemungutan suaranya sesuai domisilinya," ujar RK.

Lebih lanjut, RK mengungkapkan dirinya telah berusaha agar mendapatkan tempat tinggal di Jakarta agar bisa berpindah KTP. Sayangnya, syarat itu tak dapat terpenuhi hingga pendaftaran Pilkada.

"Saya sampaikan apa adanya, di waktu yang hanya mepet dua bulan kami tidak punya domisili, syarat mendapatkan KTP kan harus ada domisili gitu kan, sementara kami kan masih nomaden lah ya," ucap RK.

Sebelumnya, Rano Karno menertawakan RK dan Suswono yang mencoblos di Jawa Barat. Menurut dia, suara Ridwan Kamil-Suswono (Rido) akan hilang dua.

"Hahaha kasihan juga. Bukannya apa, kasihan juga Bang Kamil nyoblosnya di Bandung, Suswono nyoblos di Bogor, hilang dua suara itu, sayang juga," kata Rano usai mendatangi TPS di sekitar rumahnya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (27/11/2024).

Namun, Rano tidak mempermasalahkan lokasi pemilihan tersebut. Pasalnya, ia juga melakukan hal serupa ketika maju sebagai wakil gubernur Banten beberapa waktu lalu.

"Tapi, itu lah realita. sama kayak waktu itu aku di Banten, aku KTP Jakarta, enggak bisa nyoblos di Banten. itu biasa lah," tuturnya.